TEMPO.CO, Jakarta - Victoria Venny, analis saham dari MNC Securites, menilai harga internet di Indonesia masih terbilang murah dibanding negara-negara lain di dunia. Bahkan negara emerging markets dan negara berkembang mematok tarif yang tinggi.
Perusahaan telekomunikasi di India menjual paket internet Rp 200-300 ribu, ATT dan T-Mobile rata-rata Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta, sementara Singtel Rp 300-600 ribu. Sedangkan di Indonesia, tarif internet yang dijual operator dalam bentuk paket data dibanderol Rp 30-50 ribu.
Baca: Tarif Internet Indonesia Lebih Murah Ketimbang AS
Menurut Venny, para operator di luar negeri mematok harga paket internet yang mahal karena kualitas dan keterjangkauannya jauh lebih baik ketimbang operator di Indonesia. Dengan harga tersebut, mereka bisa menjaga kualitas dan keterjangkauan. “Seharusnya, BRTI dapat mengatur tarif internet agar keterjangkauan dan kualitas layanan operator telekomunikasi dapat selalu terjaga,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Mei 2017.
Setali tiga uang. Raymond Kosasih, CFA analis dari PT Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia, menyebutkan harga paket internet di Indonesia terbilang murah. Harga paket data di Indonesia antara Rp 14 dan Rp 23 untuk setiap Mb (megabyte). Padahal pada 2011, harga data di Indonesia pernah mencapai Rp 350 per Mb.
“Kami percaya kenaikan harga data sangat penting untuk meningkatkan profitabilitas industri yang sehat,” ucapnya. Kenaikan bisa dimulai Rp 1 untuk setiap Mb. Kenaikan tersebut cukup realistis karena adanya peningkatan daya beli masyarakat.
Baca: Telkomsel Diretas, Seperti Apa Perbandingan Tarif ...
Selain untuk menjaga keterjangkauan dan kualitas, menurut Venny, pengaturan harga oleh regulator diperlukan agar operator telekomunikasi tidak melakukan "perang harga". Jika saling banting harga paket data terus dilakukan, bisa dipastikan kinerja keuangan emiten telekomunikasi akan terganggu.
Venny menilai, jika perang harga data terus dilakukan operator, pendapatannya tidak akan meng-cover beban usahanya. “Sehingga ujung-ujungnya nanti yang akan dikorbankan adalah kualitas dan pelayanan kepada pelanggan,” ucapnya.
SETIAWAN ADIWIJAYA