TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 tumbuh 5,01 persen dibanding kuartal I 2016 sebesar 4,92 persen. Namun angka itu lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan lebih rendah 0,34 persen dibandingkan dengan triwulan IV 2016 sebesar 5,02 persen dan triwulan I 2016 sebesar 4,92 persen. Mudah-mudahan kuartal berikutnya lebih tinggi lagi," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Mei 2017.
Suhariyanto mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar 9,10 persen. Disusul dari sektor jasa lain 8,01 persen serta sektor transportasi dan pergudangan 7,65 persen.
Baca: Ekonomi Indonesia Triwulan I-2017 Tumbuh 5,01 Persen
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2017 terhadap kuartal I 2016 terjadi di semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dari komponen ekspor barang dan jasa sebesar 8,04 persen, diikuti pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) 8,02 persen, serta komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,93 persen.
Baca: Tulisan Lengkap Ekonom Asing yang Sebut Data PDB Jokowi Konyol
Suhariyanto menambahkan, perekonomian Indonesia berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal I 2017 mencapai Rp 3.227,2 triliun, meningkat dibanding ADHB pada kuartal I 2016 sebesar Rp 2.932,4 triliun.
Selain itu, dari sisi produksi, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 terhadap kuartal IV 2016 yang turun 0,34 persen (q-to-q) disebabkan kontraksi pada beberapa lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran disebabkan kontraksi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah turun 45,54 persen dan pembentukan modal tetap bruto turun 5,42 persen.
Adapun struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I 2017 didominasi kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 58,49 persen, diikuti Pulau Sumatera 21,95 persen, dan Pulau Kalimantan 8,33 persen.
DESTRIANITA