TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak asal Inggris berhasil meraih laba sebesar USD 1,4 miliar (Rp 18,6 triliun) pada triwulan pertama 2017 setelah pada periode sama tahun lalu merugi USD 485 juta (Rp 6,5 triliun).
Baca: Kenaikan Persediaan Bensin AS Pengaruhi Penurunan Harga Minyak
Raihan laba perusahaan raksasa migas ini terimbas kenaikan harga minyak mentah dunia. "Ini merupakan awal yang baik buat perusahaan kami," ucap CEO BP Bob Dudley seperti dilansir dari laman BBC.COM, Selasa 2 Mei 2017.
Harga minyak mentah melonjak 35 persen di triwulan pertama 2017 dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikan harga minyak berimbas positif terhadap pendapatan perusahaan dari produksi minyak dan gas bumi.
Perusahaan melaporkan produksi minyak dan gas bumi pada triwulan pertama 2017 naik lima persen dibandingkan periode sama tahu lalu. Arus kas operasional naik dari USD 3 miliar menjadi USD 4 miliar.
Baca: Stok Meningkat, Harga Minyak Terus Melemah
BP akan membuka delapan proyek baru tahun ini termasuk di Azerbaijan dan Oman. Ini merupakan jumlah proyek terbesar yang akan digarap raksasa migas itu. BP berharap dapat meningkatkan produksi 800 ribu barel per hari pada akhir dekade ini.
SETIAWAN ADIWIJAYA