TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Jumat, 17 Maret 2017. Indeks ditutup di level 5.540,43 poin. Saat intraday, indeks sempat mencapai level 5.557.
Baca: BEI: Optimisme Pasar Terjaga, IHSG Bisa Tembus 6.000
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida mengatakan kenaikan indeks didorong aksi beli asing yang cukup besar, yaitu melebihi Rp 2 triliun. "Rekor pencapaian indeks ini karena banyak transaksi sehingga harga saham meningkat," kata dia di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu, 18 Maret 2017.
Baca: Minim Sentimen Positif, IHSG Rawan Koreksi
Ia mengatakan permintaan dari investor datang tak hanya dari luar. Transaksi di perdagangan saham kemarin juga dimainkan oleh investor domestik.
Nurhaida berharap kenaikan indeks terjaga. Ia mengatakan faktor yang perlu diantisipasi adalah sentimen global. Jika kondisi global tak mendukung, regulator dapat mengupayakan sentimen domestik.
Ia mengatakan OJK akan mengusahakan agar sektor keuangan, terutama pasar modal, kondusif. "Kalau bisa, selalu ada sentimen positif untuk meredam sentimen yang negatif," katanya. OJK juga akan memberikan kemudahan agar pasar modal Indonesia lebih menarik dan efisien.
Menurut Nurhaida, kondisi global dan domestik saat ini sudah bagus. Kondisi global membaik dengan kepastian dari Bank Sentral Amerika serta perbaikan ekonomi beberapa negara. Ia mengatakan harga minyak dan komoditas pun membaik.
Di domestik, sentimen positif datang dari ketenangan kondisi perekonomian Indonesia. "Dana repatriasi juga sudah mulai masuk," katanya.
VINDRY FLORENTIN