TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan membagikan dividen sebesar Rp 12,1 triliun atau sekitar 29 persen dari laba bersih 2016 yang mencapai US$ 3,15 miliar
(sekitar Rp 41,8 triliun dengan kurs Rp 13.300). Laba bersih ini lebih tinggi dari raihan tahun 2015 dan 2014 yang masing-masing US$ 1,42 miliar dan US$ 1,45 miliar.
Arief Budiman, Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan mengatakan dividen diberikan di kisaran angka itu, agar Pertamina tetap memiliki kas yang kuat dalam melakukan pembiayaan-pembiayaan di proyek-proyek lain. "Agar tetap memiliki kas untuk investasi-investasi," ucapnya kantor pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis 16 Maret 2017.
Baca: Jadi Dirut Pertamina, Elia Manik: Pecat Saya Bila Melenceng
Tahun 2015, perseroan membagikan dividen sebesar Rp 6,8 triliun atau sekitar 35 persen dari laba bersih sekitar Rp 19,42 triliun (US$ 1,42 miliar). Sedangkan tahun 2014 dividen yang dibagikan yang sebesar Rp 6,3 triliun.
Direktur Gas PT Pertamina Yenni Andayani mengatakan pendapatan perseroan
di 2016 adalah US$ 36,49 miliar, mengalami penurunan dari 2015 maupun 2014.
Pertamina meraih pendapatan US$ 41,76 miliar tahun 2015 dan US$ 70 miliar tahun 2014.
DIKO OKTARA