TEMPO.CO, Jakarta - Dua bandar udara yang dikelola PT Angkasa Pura I meraih penghargaan bergengsi. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih gelar The 3rd World Best Airport 2016 untuk kategori bandara dengan 15-25 juta penumpang per tahun. Kemudian Bandara Sultan Hasanuddin Makassar meraih The Most Improved Airport in Asia-Pacific 2016.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan penilaian tersebut didasari hasil survei Airport Service Quality (ASQ). ASQ merupakan satu-satunya program benchmarking global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang di bandara yang dilakukan Airport Council International (ACI), sebuah organisasi kebandarudaraan terkemuka di dunia yang berbasis di Montreal, Kanada.
Baca: Bandara Adi Soemarmo Raih Predikat Bandara Sehat
Sebelumnya, Bandara Internasional Juanda Surabaya dinobatkan sebagai The World Most Punctual Large Airport in 2016 oleh lembaga analis perjalanan udara asal Inggris, OAG, pada Januari lalu. Kemudian dua bandara Indonesia kembali meraih penghargaan bertaraf internasional.
“Pengakuan ini merupakan bukti nyata atas kerja keras yang terus kami lakukan, dan fokus kami untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara, sekaligus sebagai perwujudan visi perusahaan,” ujar Danang, Ahad, 5 Maret 2017.
Danang menuturkan, prestasi yang diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ini berarti menyamai pencapaian tahun lalu, yaitu memperoleh gelar bandara dengan layanan terbaik ketiga di dunia. Sementara itu, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar meraih gelar internasional untuk yang pertama kalinya.
Sementara itu, Director General ACI World Angela Gittens mengatakan bandara-bandara tersebut telah mendedikasikan diri untuk memberikan pelayanan pelanggan yang berkualitas dan menciptakan pengalaman pelanggan yang baik. “Bandara tersebut juga telah menciptakan budaya pelayanan secara terus-menerus sebagai suatu faktor penting dalam persaingan (competitive advantages) dan dapat mengoptimalkan kinerja bagi peningkatan pendapatan non-aeronautika," ujarnya.
Sejak 2006, ASQ telah melakukan penilaian kepuasan penumpang terhadap layanan bandara di lebih dari 250 bandara di dunia. Setiap tahun, program ini mewawancarai 600 ribu pengguna jasa bandara dalam 41 bahasa di 81 negara di dunia. Program ini mengukur opini melalui 34 indikator kinerja, di antaranya akses bandara, check-in, security screening, fasilitas belanja dan restoran, serta toilet.
LARISSA HUDA