TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimis pembangunan empat jalan layang (flyover) untuk mengurai kemacetan akibat perlintasan sebidang kereta di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah akan selesai pada pertengahan Juni 2017 dan bisa digunakan saat mudik Lebaran 2017.
Keempat flyover tersebut yakni Klonengan-Prupuk, Dermoleng-Ketanggungan, Kretek-Paguyangan, dan Kesambi yang saat ini pembangunannya sudah sesuai rencana, walaupun terdapat gangguan hujan.
"Secara keseluruhan progress masih sesuai rencana awal dengan sedikit keterlambatan. Tetapi komitmen penyelesaian tetap seperti yang ditentukan yakni bulan Juni 2017," ujarnya Kamis, 16 Februari 2017.
Menteri Basuki mengungkapkan pembangunan flyover tersebut sangat penting untuk membantu mengurangi kemacetan saat arus mudik akibat penutupan jalan ketika kereta api melintas.
Pada hari biasa terdapat 72 kali perlintasan kereta api, di mana setiap melintas memakan waktu lima menit atau per harinya mencapai enam jam untuk penutupan jalan. Ketika arus mudik, terjadi peningkatan perlintasan kereta api menjadi sekitar 92 kali perhari atau lebih dari tujuh jam pemberhentian dalam sehari.
"Untuk itu sejak November kita sudah mulai mendesain dan langsung ditender. Saat ini progres untuk Flyover Dermoleng sudah 8,8 persen, Klonengan 11,9 persen, Kesambi 6,2 persen dan Kretek 2,3 persen," ungkap Menteri Basuki.
Untuk pembangunan Flyover Dermoleng-Ketanggungan sepanjang 500 meter ditangani oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak Rp 64 miliar. Saat ini pengerjaan masih berupa pengecoran pilecap dan bored pile.
Sementara itu, untuk Flyover Klonengan-Prupuk sepanjang 1.011 meter, ditangani oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan nilai kontraknya mencapai Rp 112 miliar. Saat ini tengah dilakukan pekerjaan abutmen jembatan rangka, pengerjaan bored pile, dan persiapan badan jalan trase.
Kemudian untuk Flyover Kesambi dengan panjang 470 meter ditangani oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 58 miliar. Terakhir Flyover Kretek dengan panjang 700 meter yang juga ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.
Dengan adanya pembangunan tersebut, Kementerian PUPR telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kepolisian Daerah untuk pengalihan arus lalu lintas sampai dengan pertengahan Juni 2017, terutama untuk menjamin kelancaran logistik dari Jawa Barat ke Purwokerto maupun ke Yogyakarta dan sebaliknya.
Menteri Basuki berpesan agar pengalihan sementara ini tidak mengganggu jalur logistik dan untuk itu aspek pengaturan arus lalu lintas dan aspek geometri jalan harus benar-benar disiapkan dengan matang.
BISNIS.COM