TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Perhubungan, Julius Adravida Barata, mengatakan tahun ini ada 25 jembatan timbang yang beroperasi. Jembatan-jembatan itu tersebar di seluruh Indonesia. Dari angka itu, ada tujuh jembatan timbang, yang rencananya akan menjadi pilot project dan dilakukan oleh swasta.
"Oleh swasta ini berarti penyiapan sistem dan peralatannya oleh swasta," kata Barata saat dihubungi, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca: Impor Daging, MK Ingatkan Pentingnya Kehati-hatian
Meski penyiapan sistem dan peralatannya dilakukan oleh swasta, kata Barata, tapi pelaksanaannya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Pilot project dari swasta ini berada di daerah Jawa dan Sumatera.
Jembatan timbang yang berada di Jawa dan bekerja sama dengan swasta itu berada di daerah Losarang, Jawa Barat; Widang, Wanareja; dan Widodaren, Jawa Timur. Sedangkan di Sumatera berada di Senawar Jaya, Sumatera Selatan; Sarolangun, Jambi; dan Seumadam, Aceh.
Baca: Pembiayaan LRT Tak Hanya APBN, Pemerintah Sesuaikan Aturan
Total ada 141 jembatan timbang. Dari angka itu, menurut Barata, yang sudah menandatangani berita acara serah terima sebanyak 113 jembatan timbang. Kemudian 24 jembatan timbang masih berada dalam tahap serah terima, dan empat jembatan timbang tidak jadi diserahkan karena ada masalah.
Barata memaparkan dari 25 jembatan timbang yang akan beroperasi tahun ini, 12 di antaranya berada di Sumatera, delapan jembatan timbang berada di Jawa, dan ada satu jembatan timbang di Bali. Sedangkan di Kalimantan dan Sulawesi masing-masing akan beroperasi dua jembatan timbang.
DIKO OKTARA