Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) mengandalkan pinjaman komersial pada tahun ini dan tengah merancang penerbitan obligasi bernilai jumbo untuk 2018.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan dari total belanja modal pada 2017 sebesar Rp9,1 triliun, sebesar Rp3,3 triliun di antaranya berasal dari pinjaman komersial.
"Ruang untuk pinjaman masih ada, sekitar Rp3,5 triliun. Kami punya plafon dari commercial loan bbrp institusi, dr bank dan lembaga pembiayaan. Kami optimalkan di situ," tutur Awaluddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (25 Januari 2017).
Dengan celah pendanaan dari bank, maka Angkasa Pura II tidak perlu menerbitkan obligasi tahun ini.
"Lagipula, cost of fund obligasi cukup tinggi saat ini," ujar Awaluddin.
Menurutnya, perseroan baru menerbitkan surat utang pada 2018. Obligasi yang dilego nanti bertenor panjang, mulai dari 10 tahun, disesuaikan dengan usia pembangunan proyek perseroan.
Nilai emisi hingga saat ini belum bisa dipastikan, tapi kemungkinan bernilai jumbo. Sekadar gambaran, perseroan membutuhkan sekitar Rp30 triliun untuk mendanai pelbagai proyek sejak 2016 hingga 2020.
Iklan
