TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kegiatan di Pelabuhan Merak untuk memantau pembangunan Dermaga VI sekaligus layanan angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
"Antisipasi layanan penyeberangan sudah jauh lebih baik saat angkutan Natal tahun ini. Saya berharap PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dapat meningkatkan kualitas layanan feri dan pengembangan pelabuhan yang lebih optimal," kata Rini di Dermaga VI Pelabuhan Merak, Banten, Senin, 26 Desember 2016.
Baca Juga:
Rini mengapresiasi lancarnya layanan penyeberangan selama angkutan Natal berlangsung, khususnya pada arus puncak pada 22 dan 23 Desember 2016.
Pengembangan Pelabuhan Merak ke masa depan tidak hanya terfokus pada penyediaan jasa transportasi, tetapi juga menjadi pelabuhan destinasi dengan layanan intermoda yang terintegrasi.
Apalagi, layanan angkutan di Merak cukup komplit, yakni tersedia layanan kereta api dan bus.
Baca Juga:
"Diharapkan 2018 Pelabuhan Merak dapat menyediakan layanan premium, khususnya untuk kendaraan golongan IV penumpang, di samping rencana implementasi layanan tiket online, e-ticketing untuk mobil pribadi," ujar Rini.
Hal ini, menurut Rini, dipandang perlu mengingat semakin tingginya angka pertumbuhan mobil pribadi.
Selain itu, ia mengemukakan, pada 2018 sejumlah ruas Tol Trans Sumatera ditargetkan rampung dalam mendukung perhelatan pesta olahraga se-Asia (Asian Games) di Jakarta dan Palembang.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong agar PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dapat terus meningkatkan kemampuan angkutan roll on - roll out (ro-ro), yang mampu membawa kendaraan umum dan pribadi.
Budi berharap perusahaan jasa maritim itu tidak hanya sebagai pendukung angkutan penumpang dan logistik nasional, tetapi juga pendukung pelabuhan hub sehingga konsolidasi angkutan laut lebih optimal.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan konsep pengembangan Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang komprehensif dan terpadu.
"Ke depan, akan diciptakan pusat ekonomi di sini, sehingga trennya pelabuhan tidak hanya menjadi prasarana untuk menyeberang, tetapi dapat menjadi destinasi wisata yang memberikan atmosfer dan pengalaman berbeda saat dikunjungi," ucapnya.
Dalam waktu dekat, Faik mengemukakan, Pelabuhan Merak akan difokuskan pada penyelesaian pembangunan Dermaga VI, serta mengakselerasi proses tender pembangunan Dermaga VII.
"Kendala kita bukan jumlah kapal, tetapi dermaga yang masih kurang. Untuk meningkatkan produktivitas dermaga, kita percepat port time dari 60 menit menjadi 45 menit, dan sailing time dari 120 menit menjadi 100 menit," tutur Faik.
Pembangunan dermaga VI Pelabuhan Merak ditargetkan rampung seluruhnya pada Februari 2017. Untuk dermaga VII di Bakauheni sudah mencapai 35 persen dan untuk dermaga VII di Merak masih dalam proses tender.
Faik optimistis dapat menyelesaikan satu persatu rencana pembangunan dermaga di pelabuhan Merak dan Bakauheni, sesuai dengan target yang ditentukan.
"Untuk layanan premium, kami harapkan dapat terealisasi di dermaga VI sebelum perhelatan Asian Games 2018. Nantinya diharapkan kendaraan golongan IV penumpang dapat menikmati layanan lebih di pelabuhan maupun di atas kapal," ujarnya.
Ia menambahkan, pengguna jasa dengan kendaraan golongan IV penumpang dapat menikmati jasa ruang rehat utama (lounge) ataupun fasilitas parkir khusus (valet parking) di kapal.
ANTARA