TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan akan mencegah dan memberantas praktek penyelundupan pakaian bekas serta impor tekstil dan produk tekstil (TPT) ilegal.
"Saya minta Bakamla, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Ditjen Bea-Cukai, kepolisian memperkuat sinergi untuk mengatasi permasalahan ini," kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang TPT di kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2016.
Menurut Jokowi, permasalahan tersebut sudah jelas, tinggal melaksanakan pencegahan dan langkah-langkah pemberantasannya di lapangan. Kepala Negara pun mengatakan industri TPT Indonesia sampai saat ini belum mampu menguasai pasar domestik.
"Sebab, serbuan produk impor dari luar sering masuk melalui praktek-praktek impor ilegal dengan modus impor borongan atau rembesan dari kawasan berikat serta impor pakaian bekas dan pemalsuan nomor HS (harmonized system)," ujar Jokowi.
Baca:
Jokowi Belum Puas dengan Hasil Tax Amnesty
Harga Minyak Capai Level Tertinggi US$ 55 Per Barel
Anggota DPR Ingatkan Kerugian Pelarangan Alat Tangkap
Dua Ruas Tol Baru Senilai Rp 28 Triliun Siap Dibangun
Jokowi menuturkan industri TPT merupakan industri padat karya yang mampu menyerap banyak sumber daya manusia. Bahkan industri ini menciptakan lapangan kerja baru di sektor distribusi dan perdagangan, seperti yang bisa dilihat di Tanah Abang, Jakarta Pusat, atau maraknya sentra-sentra fashion di Tanah Air.
"Saya melihat negara-negara industri, utamanya di Asia, seperti Jepang, Cina, Korea, mengawali revitalisasi menuju negara industri dengan mengembangkan manufaktur TPT," tutur Presiden Jokowi.
Presiden mencatat TPT Indonesia terus mengalami penurunan ekspor pada Januari-Oktober 2016 sebesar 4,3 persen dibandingkan periode yang sama 2015. Penurunan itu, menurut Jokowi, juga sejalan dengan kondisi pasar ekspor TPT Indonesia di dunia yang terus menurun.
"Dari 2,13 persen pada 2001 menjadi 1,56 persen pada 2015. Kita masih kalah dibanding Vietnam dan Bangladesh, yang masing-masing menguasai 3,62 persen dan 4,05 persen pangsa pasar TPT dunia," ujar Presiden Jokowi.
ANTARA