Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Kesulitan Tagih PNBP Sektor Tambang  

image-gnews
Truk mengangkut nikel mentah dari pertambangan di Sorowako, Sulawesi (8/1). Akibat kebijakan larangan ekspor ini membuat resiko investasi di sektor peleburan dan pengilangan nikel yang mahal menjadi semakin tinggi. REUTERS/Yusuf Ahmad
Truk mengangkut nikel mentah dari pertambangan di Sorowako, Sulawesi (8/1). Akibat kebijakan larangan ekspor ini membuat resiko investasi di sektor peleburan dan pengilangan nikel yang mahal menjadi semakin tinggi. REUTERS/Yusuf Ahmad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mengakui tata kelola penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor pertambangan belum optimal. Keadaan ini diperparah dengan anjloknya harga komoditas yang membuat setoran PNBP terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) anjlok menjadi Rp 253 triliun pada 2015 dari Rp 398 triliun pada 2014.

"Tata kelola PNBP sumber daya alam belum optimal. Jangan sampai ada PNBP yang terlambat, kurang bayar, atau tidak dipungut. Ini menjadi temuan BPK yang menjadi pekerjaan rumah setiap tahun," ujar Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo saat pembukaan acara PNBP Awards di kantornya, Selasa, 6 Desember 2016.

Baca: Jokowi Belum Puas dengan Hasil Tax Amnesty

Direktur Jenderal Anggaran Askolani menjabarkan kelemahan sistem PNBP di masing-masing sektor. Seperti di sektor minyak dan gas bumi, biaya operasional migas yang dapat dikembalikan (cost recovery) terus naik setiap tahun. Kenaikan ini turut memangkas bagian minyak negara sehingga PNBP sektor migas turut berkurang.

Askolani juga menyoroti lemahnya sistem monitoring produksi minyak. Dia meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membangun sistem yang riil supaya produksi bisa dipantau secara terpusat.


Baca: 
Menkeu Optmimis Peserta Tax Amnesty Naik di Desember

Sementara di sektor mineral dan batu bara, pemerintah sulit menagih tunggakan PNBP perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP). Sebab penagihan PNBP perusahaan adalah kewenangan pemerintah provinsi. Total tunggakan ini, berdasarkan catatan Kementerian Energi, mencapai Rp 3,9 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Suap Pejabat Pajak, Jokowi: Ada yang Main Lagi Digebuk Lagi

Tunggakan lainnya juga ada pada perusahaan kontrak karya senilai Rp 4,3 triliun, dan perusahaan pemegang lima Perjanjian Karya Pengusahaan Batu Bara/PKP2B generasi I senilai Rp 21,85 triliun. Namun karena Pemerintah harus mengembalikan pembayaran pajakatau restitusi sebesar Rp 19 triliun, piutang perusahaan batu bara yang bakal masuk kas negara diperkirakan hanya sebesar Rp 2 triliun. "Tunggakan yang susah ditagih itu masih difollow up," ujar Askolani.

Direktur Penerimaan Mineral dan Batu Bara Jonson Pakpahan membenarkan lembaganya masih sulit menagih PNBP. Ke depan, untuk mempermudah pengawasan setoran pertambangan, Kementerian berencana memberlakukan sistem online. "Akan terlihat mana yang menyetor dan yang tidak. Pembinaan kita di daerah juga ke situ," ujar Jonson.

ROBBY IRFANY

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

17 jam lalu

Ilustrasi guru di sebuah sekolah madrasah. Foto : Kemenag
Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.


Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia


Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

7 hari lalu

Febrio N Kacaribu. Feb.ui.ac.id
Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.


Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

9 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?


Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

14 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.


Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

15 hari lalu

Ilustrasi investasi. pixabay
Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.


Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

16 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.


Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

35 hari lalu

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.


21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

47 hari lalu

Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.


Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

56 hari lalu

Penumpang membawa barang bawaan di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.