TEMPO.CO,Tomohon - Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Machnizon Masr mengatakan saat ini sudah tidak terjadi lagi pemadaman listrik secara bergilir kawasan Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo. Pasalnya, PLN sudah memiliki cadangan listrik .
"Dari beban puncak sebesar 350 megawatt, PLN telah memiliki cadangan listrik sebesar 40 megawatt," kata Machnizon di Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu, 27 November 2016.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 tengah dikebut oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Geothermal Energy. PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 memiliki kapasitas 2 x 20 megawatt.
Commercial operation date (COD) PLTP Lahendong Unit 5 dimulai pada 15 September 2016. Penyelesaian pembangunan tersebut lebih cepat 107 hari dibanding perencanaan awal pada 26 Desember 2016. Sedangkan PLTP Lahendong Unit 6 diharapkan selesai pada Desember 2016, lebih cepat dari rencana COD yang semula diharapkan pada Juni 2017.
Machnizon menuturkan, jika PLTP Lahendong unit 6 resmi beroperasi, hal itu akan menambah cadangan listrik di wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo. PLTP Lahendong unit 1-5 yang telah beroperasi sudah memberikan surplus listrik sebesar 40 megawatt. "Kalau tambah 20 megawatt lagi, cadangan kami menjadi 60 megawatt," kata Machnizon di Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu, 26 November 2016.
Meski begitu, keberadaan PLTP unit 5 dan 6 ini dinilai belum bisa menggantikan fungsi pembangkit terapung atau genset raksasa dalam bentuk kapal dari Turki berkapasitas 120 megawatt (MW). Kapal bernama Karadeniz Powership Zeynep Sultan ini disewa selama 5 tahun sejak 2015. "Genset dari Turki masih kami operasikan karena genset itu kan punya kapasitas 120 megawatt. (Listrik) kami belum cukup untuk mengganti itu," ujar Machnizon.
LARISSA HUDA