TEMPO.CO, Jakarta - Buah jeruk lokal asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, membanjiri tempat relokasi Pasar Johar, Semarang, dalam dua bulan terakhir. "Ketersediaan buah itu bergantung pada musim panen. Buah lokal yang sekarang sedang banyak memang jeruk," kata salah seorang pedagang buah, Sumanto, di tempat relokasi Pasar Johar, Semarang, Rabu, 19 Oktober 2016.
Sumanto mengatakan harga jeruk asal Banyuwangi saat ini Rp 8.000-10.000 per kilogram. Variasi harga tersebut bergantung pada perbedaan ukuran. Ia juga menyatakan kini jumlah jeruk lokal di pasar setempat lebih banyak dibanding jeruk impor karena berkurangnya pasokan yang biasanya berasal dari Cina.
"Jeruk impor jenis Sunkist dari Cina sekarang belum musim. Kami perkirakan mungkin November," katanya.
Selain menjual jeruk, Sumanto menjual buah lokal lain, seperti apel asal Kabupaten Malang, Jawa Timur. "Harga apel lokal juga bervariasi berdasarkan ukurannya, Rp 10.000-15.000 per kilogram," ucapnya.
Di Pasar Johar, saat ini ada dua jenis apel impor yang menyaingi penjualan apel lokal. "Pembeli lebih suka apel Fuji dari Cina atau apel merah asal Amerika Serikat karena rasa buahnya yang lebih manis," tuturnya.
Hal senada diungkapkan pedagang lain, Yasin. Ia mengatakan, meskipun harga jual buah impor kini relatif agak mahal, pembeli tetap menyukainya karena memiliki keunggulan lebih manis dari segi rasa.
Kendati demikian, Yakin menyatakan untuk sementara dia menjual buah lokal lebih banyak dibanding buah impor. "Sekarang kami menjual beberapa buah lokal, antara lain jeruk dari Banyuwangi, salak asal Banjarnegara, dan belimbing hasil produksi Blitar," ucapnya.
ANTARA