TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak asosiasi pengusaha untuk menjadi mitra aktif pemerintah dalam menumbuhkan wirausaha baru, terutama di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Dia pun menantang para pengusaha untuk berperan serta dalam menumbuhkan sebanyak 9.000 wirausaha baru hingga 2021.
“Saya memberikan tantangan kepada HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) untuk ikut memfasilitasi tumbuhnya 9.000 wirausaha baru hingga 2021 dan mendorong pengembangan ekonomi yang Indonesia centris,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya, Jumat, 7 Oktober 2016. Hal itu disampaikannya dalam acara Pengukuhan Pengurus HIPPI 2016-2021.
Airlangga optimistis, apabila sinergi tersebut dapat berjalan dengan baik, akan terjadi percepatan pertumbuhan populasi wirausaha baru untuk industri kecil sebanyak 20.000 unit dan industri menengah sekitar 4.500 unit dengan perbandingan Jawa dan luar Jawa sebesar 60:40. Target itu merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
Menurut Airlangga, pengembangan wirausaha IKM sangat penting karena sektor tersebut berperan besar terhadap pertumbuhan industri dan ekonomi nasional. Hingga 2014, jumlah IKM mencapai 3,5 juta unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 9 juta orang. Nilai tambah sektor ini pun mencapai Rp 222 triliun dan kontribusinya terhadap produk domestik bruto industri nasional sebesar 34,56 persen.
Airlangga pun mendorong agar semakin banyak IKM yang dapat menjadi pemain global. “Maka itu, pemberdayaan sentra sangatlah vital dalam pengembangan IKM,” tuturnya. Berdasarkan data Kemenperin pada 2012, jumlah sentra IKM mencapai 7.439 unit dengan ratusan ribu unit usaha yang memproduksi berbagai macam produk seperti makanan, kerajinan, dan fashion.
Menurut Airlangga, industri dalam negeri memiliki potensi daya saing yang sangat luar biasa karena tersedianya sumber bahan baku, pasar, teknologi, dan sumber daya manusia. “Dengan kombinasi potensi tersebut, beberapa industri kita mampu unggul di level Asean bahkan dunia, seperti industri pulp dan paper serta industri makanan,” kata Airlangga.
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menambahkan, kementeriannya telah membuat berbagai program dalam rangka pengembangan IKM, antara lain mendorong industri besar agar melibatkan IKM dalam rantai nilai industrinya, meningkatkan akses IKM terhadap sumber pembiayaan, serta memberikan fasilitas pengurusan hak paten.
Selain itu, Kemenperin juga melakukan diseminasi informasi dan fasilitas promosi di pasar domestik dan global, menggelar pelatihan, pendampingan, magang dan studi banding, meningkatkan teknologi melalui restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, serta meningkatkan kualitas produk melalui fasilitas penerapan standar produk-produk IKM.
ANGELINA ANJAR SAWITRI