TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Riau meminta Kementerin Perindustrian untuk mendukung percepatan Kawasan Industri Tanjung Buton di Siak dan Kawaasan Industri Kuala Enok di Indragiri Hilir (Inhil).
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan pengembangan Kawasan Industri Tanjung Buton dan Kawasan Industri Kuaka Enok untuk menampung overcapacity Pelabuhan Dumai.
"Kawasan Industri Dumai sudah berjalan. Untuk menampung overcapacity pelabuhan Dumai, Pemerintah Provinsi Riau juga meminta Kemenperin mendukung percepatan pembangunan KITB dan Kawasan Industri Kuala Enok," katanya, Jumat (30 September 2016).
Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik program Kementerian Perindustrian yang memfokuskan pengembangan Industri Dumai. Kementerian Perindustrian akan memfokuskan 14 kawasan industri, salah satunya Kawasan Industri Dumai.
Andi Rachman juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperbaiki sarana infrastruktur jalan. Karena banyak jalan yang masih sulit dilalui oleh truk bertonase berat.
Andi Rachman mengatakan tiga kawasan industri tersebut terletak strategis berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Pengembangan kawasan industri tersebut dapat memperlancar ekspor komoditi Riau seperti minyak bumi dan gas, CPO dan sawit, kelapa, karet dan lainnya.
KITB terletak di Riau bagian tengah yang berdekatan dengan Kabulaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, Kampar, Rokan Hulu dan Pekanbaru. Sementara Kuala Enok, berdekatan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi serta Jambi bagian utara.
Dumai mampu menopang ekspor dan impor komoditi di Riau bagian utara seperti Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, Kepulauan Meranti dan Pekanbaru. Pelabuhan Dumai di kelola oleh PT Pelindo I. Beberapa perusahaan besar seperti Wilmar dan Sinar Mas juga berada di kawasan industri ini.