TEMPO.CO, Surabaya - Surabaya menjadi kota dengan pasar terbesar kedua setelah Jakarta di dunia bisnis Internet. Achmad Zaky, CEO situs e-commerce Bukalapak.com, mengatakan, dari total satu juta UKM yang tergabung di situsnya, 10-15 persen di antaranya berasal dari Surabaya.
"Jumlahnya cukup signifikan," kata Zaky dalam acara Investor Summit di Grand City Expo, Surabaya, Jumat, 18 Agustus 2016.
Menurut dia, para pedagang yang tergabung di situsnya menjual makanan, seperti sambal Bu Rudy, pakaian, ponsel pintar, dan barang-barang elektronik. "Surabaya kan kota pelabuhan, jadi banyak pengiriman barang-barang elektronik," ucapnya.
Baca juga: Tren Bisnis Masa Depan: Usaha Tak Lagi Berbasis Aset
Saat ini bermunculan berbagai macam pemain e-commerce lokal. Zaky mengaku senang dengan fenomena tersebut. Banyaknya konglomerat-konglomerat yang kini terjun ke dunia e-commerce, menurut dia, justru berperan mengedukasi dan mendorong pertumbuhan pasar. Toh, ujar Zaky, Bukalapak menyiapkan strategi bersaing di dunia e-commerce. Kuncinya adalah inovatif, kreatif, layanan yang baik, serta gaya pemasaran Bukalapak.com yang unik, misalnya, dengan iklan yang ditayangkan di televisi saat ini.
"Dulu saja kami berpikir Bukalapak bakal mati, tapi ternyata kami bisa tumbuh selama bisa berinovasi dan berkreasi serta tim solid," tutur Zaky.
Selain itu, Bukalapak berfokus pada sektor UKM. Zaky menjelaskan, kelebihan UKM adalah tetap melayani pesanan meski jumlahnya tak banyak. Berbeda dengan e-commerce toko besar yang tak melayani pembelian dalam jumlah kecil.
Baca juga:
CEO Bukalapak: Bisnis Internet Indonesia Bisa Saingi Jepang
Bukalapak.com Tembus Satu Juta Pelapak
Lantaran fokus pada UKM itulah, Bukalapak memiliki program untuk menggerakkan lapak bagi UKM yang masih belum melek teknologi. Ada sekitar 200 relawan di seluruh Indonesia yang bertugas memberikan sosialisasi kepada UKM soal teknologi dan dunia e-commerce. Di Surabaya, jumlah relawan sebanyak delapan. "Jika tertarik, bisa melihat informasinya di situs kami," katanya.
Kini jumlah UKM yang bergabung dengan Bukalapak telah mencapai satu juta unit per 17 Agustus 2016. Angka tersebut melonjak dua kali lipat dibanding Februari 2016 yang masih sekitar 450 ribu UKM. Zaky berujar, UKM yang bergabung dengan situsnya menggelar dagangan fashion, batu akik, tas, sepatu, dan kerajinan di lapaknya. "Batu akik itu menarik dan malah asli Indonesia. Gemstone nama kerennya."
NIEKE INDRIETTA