TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, realisasi investasi pada triwulan II 2016 meningkat 12,3 persen dibandingkan triwulan II 2015. Pada April-Juni ini, realisasi investasi mencapai Rp 151,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan April-Juni 2015, sekitar Rp 135,1 triliun.
Dengan capaian tersebut, realisasi investasi pada semester I ini telah mencapai Rp 298,1 triliun atau naik 14,8 persen dibandingkan semester I 2015. Capaian itu menunjukkan realisasi investasi telah mencapai 50,1 persen dari target realisasi investasi tahun ini, yakni Rp 594,8 triliun.
Kepala BKPM Thomas Lembong menyambut positif capaian tersebut. Padahal, banyak tantangan global seperti Brexit (Britain Exit) yang bisa berdampak negatif terhadap sentimen investor. "Ini capaian yang menggembirakan. Kami optimis (target 2016) akan tercapai," ujar Thomas dalam konferensi persnya di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.
Berdasarkan catatan BKPM, kenaikan realisasi investasi sebesar 12,3 persen itu kembali memecahkan rekor tertinggi realisasi investasi. Adapun realisasi investasi pada triwulan II ini terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 52,2 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 99,4 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, realisasi PMDN berdasarkan sektor usaha masih didominasi oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 8,4 triliun serta sektor industri mineral non logam sebesar Rp 8,1 triliun.
Sektor industri makanan juga menjadi salah satu sektor yang mendominasi realisasi PMDN, yakni sebesar Rp 7,7 triliun. Adapun sektor lainnya dalam PMDN yang realisasinya cukup tinggi adalah sektor konstruksi sebesar Rp 6,3 triliun serta sektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar Rp 3,5 triliun.
Sementara itu, realisasi PMA berdasarkan sektor usaha yang mendominasi adalah sektor industri logam sebesar US$ 900 juta. Sektor pertambangan sebesar US$ 700 juta, sektor industri kimia sebesar US$ 600 juta, sektor properti sebesar US$ 600 juta, dan sektor industri makanan sebesar US$ 500 juta.
Pada triwulan I 2016 lalu, BKPM mencatat realisasi investasi selama Januari hingga Maret mencapai Rp 146,5 triliun. Nilai tersebut meningkat 17,6 persen dibanding realisasi investasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 124,6 triliun.
ANGELINA ANJAR SAWITRI