TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (persero) melakukan persiapan investasi pada 2017 di Blok Mahakam yang kini masih dioperatori Total E&P Indonesie hingga masa kontrak berakhir 31 Desember 2017.
Direktur Utama PT Pertamina (persero) Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan untuk melakukan investasi pada 2017 kendati masa kontrak bagi produksi (production sharing contract/PSC) Blok Mahakam berakhir pada 31 Desember 2017.
Adapun, bila diizinkan oleh operator eksisting juga mendapat dukungan dari segi legal, pihaknya akan mulai menginvestasikan dananya meski pada kuartal II/2017 karena mengacu pada PSC, Total masih menjadi operator pada Blok Mahakam.
Pasalnya, Total masih melakukan kegiatan pengeboran hingga kuartal I/2017. Bila dimungkinkan, katanya, pihaknya akan meminta agar Total melakukan kegiatan pengeboran untuk PSC baru yang akan dioperatori Pertamina.
"Kalau diizinkan, kita akan masuk . Kalau memang secara legal masih berada di mereka, kita minta mereka laksanakan on behalf of Pertamina," ujarnya usai menghadiri serah terima jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, Rabu (27 Juli 2016) sore.
Dia menilai pembicaraan tentang hal itu sudah disampaikan secara garis besar kepada Total. Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan tinjauan lebih lanjut untuk mengetahui aspek yang perlu diinvestasikan pada 2017.
"Tim kita sekarang melakukan pendetailan apa yang dibutuhkan segala macam yang akan diinvestasikan," ujarnya.
Pihaknya memperkirakan investasi yang dibutuhkan sekitar US$2,5 miliar. Kendati demikian, dia menganggap investasi di 2017 tak akan dikucurkan sekaligus. Dia menaksir sekitar 50% hingga 60% yang akan disalurkan.
"Mungkin tidak sebesar itu. Kita akan lihat barangkali 50% sampai 60% gitu," ujarnya.