TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Indosat Tbk Alexander Rusli meminta para pegawainya dapat menahan diri terkait dengan perang iklan antara perusahaannya dan perusahaan jasa telekomunikasi lain, Telkomsel. "Jangan terpancing, siap lawan dan jaga customer," katanya saat dihubungi, Sabtu, 18 Juni 2016.
Perang iklan antara Indosat dan Telkomsel ramai diberitakan saat muncul gambar di Internet soal sindiran dari Indosat. Dalam iklan berupa spanduk promosi, operator seluler Indosat Ooredoo menyindir operator seluler lain, Telkomsel.
Di salah satu spanduk tertulis, “Cuma IM3 Ooredoo nelpon Rp 1/detik, Telkomsel? Gak mungkin". Sedangkan dalam poster lain terdapat tulisan, "Saya sudah terbebas dari tarif yang ribet". Masih banyak poster dan spanduk promosi yang berisi sindiran lain dan ramai diperbincangkan di media sosial sejak pekan lalu.
Tidak lama kemudian, muncul pula imbauan dari Alex kepada pegawainya lewat pesan pendek. Dalam pesan tersebut, Alex mengatakan kampanye program Rp 1 per detik ke semua operator dijawab oleh “musuh” mereka dengan kegiatan monopolistik.
Kegiatan monopolistik yang dimaksudkan Alex di antaranya berupa pemborongan semua produk Indosat dan ancaman larangan berjualan bagi outlet-outlet Indosat. Ada pula pencopotan paksa spanduk di outlet-outlet Indosat. "Padahal mereka sudah menguasai 86 persen dari pasar," tulis Alex dalam rilis tersebut.
Karena itu, dalam rilis tersebut, Alex meminta pegawainya berjuang demi lebih baiknya industri. Ia menganggap semua cara monopolistik dalam persaingan usaha sudah cukup. Alex juga meminta pegawainya tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Masih dalam rilis itu, Alex meminta karyawannya bersiap untuk berjuang dalam peperangan yang lebih besar. Ia menduga pertempuran akan menjadi berbahaya dan meruncing.
Ketika ditanya soal kebenaran isi rilis tersebut, Alex menyebutkan surat elektronik itu sebenarnya hanya untuk kalangan internal. “Tapi banyak yang telah diubah. Ada yang modifikasi habis-habisan, banyak materi yang lucu-lucu," katanya. Sayangnya, ia tak menanggapi ketika ditanya poin asli dan poin mana yang telah diubah.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati enggan berkomentar soal gambar yang menunjukkan operator lain, yakni Indosat, yang sedang berpromosi tapi menyerang produknya secara langsung. Adita mengatakan masih harus mengkonfirmasi kebenaran gambar tersebut.
"Kami harus melakukan pengecekan lebih dulu mengenai keaslian materi tersebut. Apabila memang terbukti, akan dilakukan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan," tuturnya kepada Tempo, Sabtu, 18 Juni 2016.
AHMAD FAIZ | LARISSA HUDA