TEMPO.CO, Jakarta - Satu di antara sektor bisnis yang sedang dilirik banyak generasi muda untuk berinvestasi adalah properti, khususnya apartemen. Tapi bagaimana cara memulainya? General Manager Marketing PT PP Properti Ari Kartika punya empat metode sederhana untuk mengawali bisnis berinvestasi apartemen bagi anak muda.
Pertama, Ari menyarankan pembeli memastikan pengembang apartemen telah bonafide. Hal ini untuk memastikan apartemen yang sedang dilirik segera dibangun dan terealisasi. "Karena saya pernah beli apartemen tapi tidak dibangun-bangun," kata Ari kepada Tempo saat berada di kantornya pada Sabtu, 21 Mei 2016.
Menurut dia, memastikan keabsahan berbagai izin dan sertifikat yang dimiliki developer sangat bermanfaat. Ari menceritakan pengalaman buruknya saat membeli apartemen. Dia membeli apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan, tapi ternyata hingga dua tahun berjalan apartemen itu tak pernah dibangun. Pasalnya, pengembang tidak memiliki keuangan yang cukup dan bangkrut.
Dia menyarankan pembeli memilih membeli apartemen yang dibangun pengembang badan usaha milik negara (BUMN). Sebab, hampir dipastikan pengembang itu dapat menjamin keabsahan izin dan mendapat kemudahan lain. "Karena itu saya lihat dulu pengembangnya."
Cara kedua adalah melihat konsep pembangunan apartemen tersebut, apakah apartemen dibangun terintegrasi di suatu kawasan atau tidak. Dia menyarankan pembeli memilih apartemen yang berdiri di atas kawasan yang terintegrasi dengan gedung perkantoran, mal, dan berbagai fasilitas publik lain. Hal ini dapat mendongkrak nilai jual apartemen nantinya.
Ketiga adalah memastikan apartemen dibangun tak jauh dari tempat-tempat strategis publik. misalnya akses ke pintu tol, rumah sakit, dan sekolah. "Ya paling tidak jarak dengan pintu tol hanya sepuluh menit perjalanan," ujarnya.
Keempat, skema pembayaran. Anak muda yang tidak memiliki anggaran besar dapat memilih skema dengan cicilan 60 kali. Apalagi saat ini banyak pengembang yang telah menawarkan skema pembayaran dengan bunga yang ringan.
Dia melihat saat ini ada hegemoni kesadaran anak muda untuk berinvestasi di usia muda. Sektor yang paling diminati selain saham adalah properti. Dari catatannya, kebanyakan pemuda dengan usia rata-rata 30 tahun telah memulai berbisnis di bidang ini. "Sebab, semakin cepat, semakin baik. Semakin lama menunda, semakin rugi."
AVIT HIDAYAT