TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset Nong Hyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memprediksi batas atas nilai tukar rupiah berada pada level Rp 13.245 per dolar Amerika Serikat dan batas bawah di level Rp 13.220 per dolar AS untuk perdagangan hari ini. “Waspadai jika terjadi pelemahan lanjutan,” ujar Reza melalui siaran pers, Selasa, 26 April 2016.
Adapun kemarin berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah ditutup pada level Rp 13.235 per dolar AS. Sedangkan dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 disebutkan nilai tukar rupiah dipatok di Rp 13.900 per dolar AS.
Baca Juga:
Reza menjelaskan kembali menguatnya laju dolar Amerika memberikan konsekuensi terhadap laju rupiah, yang akhirnya membuat rupiah kembali melemah lajunya. Kurs dolar Amerika menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada perdagangan semalam.
“Ini disebabkan karena The Fed, bank sentral Amerika,” kata dia. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga tahun ini, sedangkan bank sentral di Eropa dan Jepang kemungkinan melepaskan stimulus lagi.
Selain itu, sentimen negatif terhadap rupiah juga datang dari rilis pertumbuhan foreign direct investment (FDI) yang lebih rendah dari sebelumnya. Kondisi tersebut membuat pelaku pasar kembali mentransaksikan dolar Amerika dan melepas mata uang yang lebih memiliki risiko tinggi.
Reza menyebutkan laju rupiah tampak belum dapat memenuhi harapan untuk dapat bergerak positif. “Karena masih bertahannya laju dolar Amerika di zona hijau,” tuturnya. Oleh sebab itu, ia berpesan agar pelaku pasar tetap mencermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah.
BAGUS PRASETIYO