TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan peran Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) harus diperkuat dengan menjadikannya stabilisator harga komoditas pangan.
Jadi, kata Amran, Perum bulog tidak lagi harus menyerahkan tugas stabilisasi harga pangan kepada kementerian terkait dengan membentuk lembaga khusus (ad hoc).
"Bulog akan jadi stabilisator, sedangkan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian akan menjadi pendukung. Demi hal ini, semua ego sektoral mesti dihilangkan," ujar Amran di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa, 12 April 2016.
Dia melanjutkan, saat ini pemerintah fokus menyerap gabah demi meningkatkan harga yang saat ini menurun.
Menurut Amran, penurunan harga gabah di tingkat petani bisa mencapai 20 persen.
"Kasihan petani kalau harga gabah rendah. Seharusnya petani bisa untung dari gabah agar bisa terus berproduksi," tutur dia.
Doktor Pertanian dari Universitas Hasanuddin tersebut menambahkan, penyerapan gabah pemerintah terus meningkat. Pada Senin, 11 April 2016, Amran mengatakan serapan gabah oleh Bulog mencapai 50 ribu ton.
Bahkan pemerintah bisa menyerap 800 ribu ton gabah hanya dalam waktu sepuluh hari dengan harga yang menguntungkan petani. Jumlah itu, kata Menteri Amran, meningkat 400 persen dibanding tahun 2015.
ANTARA