TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo mengatakan industri kreatif menyumbang kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Menurut dia, pada 2014, industri kreatif menyumbang sekitar 7 persen dalam produk domestik bruto.
"Kami berharap, pada tahun ini, angka tersebut tumbuh menjadi 12 persen," kata Fadjar dalam diskusi "Insentif Ekonomi untuk Industri Kreatif" di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Maret 2016.
Saat ditemui seusai diskusi, Fadjar mengatakan, subsektor yang kontribusinya paling besar dalam pertumbuhan industri kreatif adalah industri kuliner dan fashion. "Industri kerajinan juga salah satu yang terbesar karena banyak orang yang terlibat di situ. Dari Sabang sampai Merauke pasti ada," ujarnya.
Baca Juga: Wapres Jusuf Kalla Minta Industri Furnitur Perbanyak Inovasi
Senada dengan Fadjar, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Roy Sianipar mengatakan industri fashion dan kuliner mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. "Yang terkait dengan telematika, seperti aplikasi digital, juga banyak berkembang sekarang," katanya.
Fadjar menambahkan, terdapat beberapa industri kreatif yang akan berkembang nantinya, yakni industri film, aplikasi digital, dan musik. "Musik itu, kalau di statistik, memang rendah karena pembajakannya tinggi. Tapi kalau ada penegakan hukum, pasti akan tinggi."
ANGELINA ANJAR SAWITRI