TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong hari ini dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Australia. Hingga empat hari ke depan, ia dijadwalkan mengunjungi tiga kota, yakni Sydney, Canberra, dan Melbourne.
Kunjungan kerja ini, menurut Lembong, dimaksudkan untuk mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan yang lebih luas antara Indonesia dan Australia. "Saat ini hubungan kedua negara sedang harmonis. Kedua kepala negara dan kabinetnya sama-sama berkomitmen memanfaatkan momentum ini agar bergerak ke level yang lebih tinggi,” katanya di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2016.
Selama di Australia, Lembong diagendakan bertemu dengan beberapa pejabat negara, seperti Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce, Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Menteri Perdagangan Steven Ciobo, Special Envoy for Trade Australia Andrew Robb, Menteri Imigrasi dan Perbatasan Australia Peter Dutton, serta Premier NSW Mike Baird.
Menurut Lembong, pertemuan bilateral ini memiliki arti penting. Sebab, kedua pihak telah sepakat meningkatkan hubungan perdagangan dengan platform kerja sama baru yang lebih maju dan fasilitatif di berbagai aspek ekonomi, seperti barang, jasa, dan investasi, serta capacity building. “Untuk itu, Indonesia dan Australia sepakat mengaktifkan kembali perundingan kemitraan ekonomi secara komprehensif antara Indonesia dan Australia melalui framework Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA),” ujarnya. Perundingan ini sebelumnya sempat vakum karena peralihan pemerintah di Indonesia.
Lembong menjelaskan, IA-CEPA memiliki keunikan dibandingkan kerja sama perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) Indonesia dengan negara mitra lainnya. Mengingat kerja sama perdagangan pada bidang barang telah banyak tercakup di dalam ASEAN, Australia, New Zealand (AANZFTA), maka pada IA-CEPA, kerja sama yang didorong adalah sektor-sektor yang lebih spesifik dan dinilai penting bagi kedua negara.
Sektor-sektor tersebut adalah jasa keuangan, jasa pendidikan, dan jasa tenaga kerja, seperti penempatan tenaga kerja perawat dan care giver, serta tenaga kerja pemetik/pemanen buah asal Indonesia untuk dapat bekerja di Australia. "Dengan diaktifkannya IA-CEPA, harapannya agar dapat dijajaki early outcomes yang segera dapat diimplementasikan dan dimanfaatkan oleh kedua pihak," tutur Lembong.
Selain bertemu dengan pemerintah Australia, Lembong juga akan melakukan berbagai pertemuan dengan kalangan pengusaha, baik dalam format forum bisnis di Sydney dan Melbourne dengan partisipasi delegasi bisnis dari Indonesia maupun pertemuan dengan pelaku usaha/asosiasi dan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi yang menjadi kepentingan Indonesia. Delegasi pelaku usaha Indonesia berasal dari bidang perbankan, pengelolaan makanan dan peternakan, tembakau, makanan dan minuman, pertambangan, kesehatan, kecantikan, dan pariwisata.
Dalam lima tahun terakhir (2011-2015), total perdagangan bilateral kedua negara turun rata-rata 4,25 persen dari US$ 10,8 miliar menjadi US$ 8,5 miliar. Investasi Australia di Indonesia juga turun menjadi US$ 104,6 juta pada 2015. Saat ini Australia menjadi negara investor peringkat ke-12 di Indonesia.
PINGIT ARIA