TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari total (GMT) di Ternate hari ini membuat daerah ini seperti Bali yang setiap hari dipadati wisatawan mancanegara.
"Dalam tiga hari terakhir ini, Kota Ternate dipadati wisman, sama seperti yang terlihat di Bali. Kondisi seperti ini terjadi karena di Ternate ada GMT," kata Ketua Panitia Ternate Solar Eclipse (gerhana matahari) yang juga Sekretaris Kota Ternate, Taufik Soleman, di Ternate, Rabu, 9 Maret 2016.
Sebanyak 2.153 turis asing datang ke Ternate untuk menyaksikan GMT, termasuk para ilmuwan yang akan meneliti GMT. Mereka datang dari Jepang, Australia, Amerika Serikat, Prancis, Tiongkok, Thailand, Slovenia, Jerman, dan Rusia.
Menurut Taufik, kedatangan turis asing ini memberikan banyak manfaat kepada Ternate, antara lain menjadi sarana efektif untuk mempromosikan pariwisata dan produk ekonomi kreatif, khususnya produk kerajinan.
Pemerintah Kota Ternate berupaya memberi kesan yang baik, di antaranya dengan memberi pelayanan secara maksimal, termasuk dalam hal penyediaan akomodasi, festival budaya, dan pameran ekonomi kreatif.
Ia mengatakan, khusus pada hari terjadinya GMT, Pemkot Ternate menyuguhkan tradisi membunyikan dolo-dolo (gentongan), yakni ritual kearifan loka yang dulu dilakukan masyarakat untuk mengusir raksasa yang akan menelan matahari saat gerhana matahari atau gerhana bulan.
ANTARA