TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 16 operator wisata asal Johor Bahru, Malaysia, tertarik dengan sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah beberapa waktu lalu mengeksplorasi obyek-obyek unggulan.
"Mereka begitu antusias mengikuti program familiarization trip yang diselenggarakan KJRI Johor Bahru, Malaysia, bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi di Sleman, Kamis, 3 Maret 2016.
Menurut dia, 16 operator wisata tersebut didampingi Konsul Bidang Ekonomi KJRI Johor Bahru, Iwa Mulyana, dan seorang stafnya, Dolly Prima.
"Program famtrip efektif memperkenalkan destinasi wisata secara detail dan mendalam kepada para peserta. Dalam hal ini peserta dapat melihat, mengalami, dan melakukan paket yang ditawarkan," katanya.
Ia mengatakan, seperti saat di Desa Wisata Pentingsari, selain mengeksplorasi potensi yang ada, para peserta sempat belajar membuat anyaman wayang suket dan anyaman janur. Saat berkunjung ke Merapi Farma Herbal, para peserta dapat membuat sendiri jamu instan dan hasilnya dibawa pulang sebagai oleh-oleh yang dibuatnya sendiri.
"Pengalaman seperti ini yang menjadikan wisatawan berkesan," tuturnya.
Ayu mengatakan, di sisi lain, program famtrip yang dikemas secara sinergis oleh beberapa instansi terkait di Kabupaten Sleman, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, Dinas Perindagkop, dan Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan, serta stakeholder pariwisata, dapat menampilkan potensi yang beragam.
"Tidak sebatas potensi pariwisata, tapi juga potensi UMKM dan pertanian," katanya.
Ia mengatakan, melalui famtrip yang melibatkan operator wisata Johor Bahru tersebut, diharapkan mereka dapat menjual destinasi wisata Sleman kepada masyarakat Malaysia.
"Selain itu, diharapkan ada keberlanjutan program kerja sama antara KJRI Johor Bahru Malaysia dan Pemkab Sleman atau antara operator wisata Johor Bahru dan operator wisata di Sleman," ucapnya.
Salah satu peserta, Kenny Ngi, mengungkapkan ketertarikannya terhadap destinasi wisata Sleman yang menurut dia potensial untuk dijual kepada wisatawan asal Malaysia. Bahkan ia mengatakan paket wisata 2 hari 3 malam dinilai masih terlalu pendek untuk pangsa wisatawan Malaysia.
"Kenny mengusulkan pelaku wisata di Sleman menjual paket wisata paling tidak selama 5 hari 4 malam, sekaligus mengakomodasi destinasi yang berada di kabupaten/kota di sekitar Sleman. Selain destinasi wisata alam seperti di kawasan lereng Merapi, destinasi wisata religi dan wisata pendidikan sangat diminati wisatawan Malaysia," katanya.
ANTARA