TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini sebesar Rp 100 triliun. "Sampai sejauh ini, penyalurannya sudah berjalan sekitar 14 persen (Rp 14 triliun)," ucap Puspayoga di Galeri Indonesia WOW, SMESCO, Ahad, 28 Februari 2016.
Puspayoga mengatakan masih terus mengumpulkan para pemangku kepentingan untuk memperlancar penyaluran dana KUR. Ia mengaku telah menelusuri Pulau Jawa dan Madura untuk memantau penyaluran dana KUR. "Tujuannya, acara serapan dana KUR ini benar-benar dirasakan pelaku usaha," ujarnya.
Menurut dia, Kementerian Koperasi terus memberikan kemudahan dalam menyalurkan dana KUR. Antara lain, Kementerian akan memberikan pinjaman tanpa agunan dan memberikan suku bunga yang relatif kecil, yakni 9 persen. "Tujuannya, UKM terus berproduksi. Kalau terus berproduksi, tentunya penyerapan tenaga kerja juga meningkat," tuturnya.
Puspayoga membantah bahwa pelaku usaha KUR harus memberikan agunan untuk menerima pinjaman. Ia mengaku banyak pelaku usaha yang melaporkan hal tersebut. Namun ia menjamin kejadian semacam itu hanya segelintir. "Dalam KUR, tidak ada agunan. Jika terjadi, itu hanya by case," katanya.
Puspayoga tidak ingin masalah modal menjadi kendala dalam menjalankan usaha atau bisnis. Menurut dia, kendala modal menjadi salah satu faktor UKM di Indonesia sulit bersaing. "UKM kita itu tangguh. Asal dikasih bunga murah, usaha akan jalan," ucapnya.
LARISSA HUDA