TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha restoran diminta tak khawatir dengan dibukanya investasi asing di sektor restoran hingga 100 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan investasi di sektor itu tak akan habis dengan masuknya investor asing.
"Jangan takut pengusaha kehabisan lapangan untuk investasi. Enggak akan habis, malah jauh lebih banyak yang tersedia dibanding yang bisa mereka lakukan," kata Darmin seusai membuka rapat kerja Kementerian Perindustrian, Selasa, 16 Februari 2016, di Hotel Bidakara, Jakarta.
Darmin mengatakan dibukanya investasi asing di sektor restoran adalah untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata. Sektor pariwisata dianggap sebagai sektor yang bisa cepat menghasilkan devisa dan menyerap tenaga kerja sehingga bisa menggerakkan ekonomi. Ini dilakukan karena sektor lainnya, misalnya sektor industri, dianggap belum bisa menopang untuk menghasilkan devisa.
"Selama belasan tahun," kata Darmin, "sektor industri tak berkembang."
Itulah yang membuat pemerintah mendorong sektor pariwisata karena dianggap cepat berdampak pada ekonomi. Sebenarnya, kata Darmin, pemerintah berharap pengembangan sektor pariwisata didukung investor dalam negeri untuk mengembangkan bisnis restoran. Namun, kenyataannya pengusaha dalam negeri belum bisa mendukung sepenuhnya.
"Apa boleh buat, sebenarnya kami ingin lebih dulu dari oleh investor dalam negeri," kata Darmin.
Kalangan pengusaha menilai pemerintah tergesa-gesa dengan membuka investasi mayoritas untuk asing di restoran, resor, dan hotel. Dalam Daftar Negatif Investasi (DNI), asing boleh memiliki saham 100 persen di restoran, kafe, bar dengan nilai investasi Rp 10 miliar. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Haryadi Sukamdani meminta seharusnya nilai investasi minumum tersebut minimal US$ 10 juta.
Darmin menegaskan, dibukanya investasi asing 100 persen adalah untuk kepentingan nasional. Dia meminta pengusaha tidak mengeluh dengan mempertanyakan kebijakan tersebut. "Jangan bilang, wah kenapa dibuka. Memang kalau dibuka mati? Ya enggaklah," kata dia.
Saat ini, kata Darmin, pemerintah, ingin mengembangkan sektor pariwisata. Akan ada 10 lokasi baru pariwisata yang akan dikembangkan, misalnya Danau Toba, Mandalika, dan Tanjung Lesung. Untuk pengembangan sektor pariwisata itu, diperlukan investasi pendukung. "Investasinya itu hotel, restoran, resor," kata dia.
AMIRULLAH