TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menjamin stok bahan bakar minyak mencukupi untuk menghadapi kebijakan harga baru BBM. "Saat ini, ketahanan stok BBM yang dikelola Pertamina mencapai sekitar 19 hari untuk Premium dan 22 hari untuk Solar," kata juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro melalui pesan pendek, Kamis, 24 Desember 2015.
Pemerintah berencana menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar mulai 5 Januari mendatang. Menurut Wianda, Pertamina kini mempersiapkan diri kalau konsumsi BBM meningkat menyusul rencana penurunan haga Premium dan Solar. "Potensi kenaikan konsumsi menjadi perhatian Pertamina karena selain penurunan harga, juga bersamaan dengan momentum libur Natal 2015 dan Tahun Baru 2016," ujar Wianda.
Saat ini, rata-rata konsumsi harian normal Premium berada di kisaran 76.546 kilo liter per hari. Sedangkan Solar 37.982 KL per hari.
Wianda memperkirakan konsumsi Premium naik di atas 3 persen rata-rata konsumsi harian normal. “Menjelang berlakunya harga baru, kami memastikan ketersediaan stok BBM, khususnya Premium dan Solar sangat cukup bagi masyarakat."
"Pertamina juga menginstruksikan seluruh SPBU agar melayani masyarakat dengan pelayanan terbaik," ucapnya lagi.
Ia melanjutkan, selain mempersiapkan stok Premium dan Solar, Pertamina juga menyiapkan stok Pertalite dan Pertamax Series. "Saat ini, sekitar 2.168 SPBU telah dapat menyalurkan Pertalite dan 4.455 SPBU menyalurkan Pertamax," Wianda berujar.
Harga Premium akan diturunkan Rp 150 dari Rp 7.300 menjadi Rp 7.150 per liter. Harga itu berlaku di luar Jawa, Madura, dan Bali. Untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali, harganya ditambah Rp 100 sehingga menjadi Rp 7.250 per liter.
Sementara harga Solar turun dari Rp 6.700 per liter menjadi Rp 5.950 per liter. Berlaku untuk semua wilayah di Indonesia.
REZKI ALVIONITASARI