TEMPO.CO, Jakarta - Arus penanaman modal di Sulawesi Selatan diproyeksi bakal mengarah pada sektor infrastruktur perhubungan dan energi pada tahun depan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulawesi Selatan A.M. Yamin menyatakan rencana pemerintah menggandeng swasta melalui skema public private partnership (PPP) pada sejumlah proyek infrastruktur bakal lebih menggairahkan arus investasi pada sektor tersebut.
Baca Juga:
"Apalagi dua sektor ini cukup strategis, karena tentunya akan mendorong investasi pada sektor lain. Multiplier effect-nya besar, karena industri butuh infrastruktur dan energi yang memadai," katanya, Senin, 21 Desember 2015.
Menurut dia, beberapa megaproyek infrastruktur perhubungan yang berpotensi dikerjakan melalui skema PPP di antaranya kereta api lintas Makassar-Parepare, bypass Mamminasata, dan Makassar New Port yang saat ini tengah memasuki tahapan pengerjaan awal.
Meski demikian, Yamin belum bisa memastikan target investasi pada tahun depan lantaran masih menunggu keputusan pemerintah pusat atas sejumlah proyek serta komitmen pemilik modal.
Berdasarkan data BKPMD Sulawesi Selatan, realisasi penanaman modal di daerah tersebut tahun ini pada kuartal I sebesar Rp 591 miliar, kuartal II Rp 3,7 triliun, kuartal III Rp 2,9 triliun, dan kuartal IV yang tengah berjalan Rp 6,84 triliun.
Angka tersebut merupakan realisasi penanaman modal yang dilakukan pemilik modal dari dalam dan luar negeri di Sulawesi Selatan sepanjang tahun ini.