TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Pertamina (Persero) sedang mempersiapkan rencana revaluasi aset perusahaan. "Kami harapkan pada 2016 sudah dilaksanakan, berarti kami akan melakukan revaluasi terhadap aset," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto saat ditemui di sela acara pembukaan Porseni BUMN 2015 di gedung Sarinah, Jakarta, Ahad, 8 November 2015.
Dwi menyatakan revaluasi aset ini penting dilakukan untuk mengetahui pencatatan aset-aset BUMN. Dengan begitu, bisa terlihat kondisi sesungguhnya dari BUMN yang dipimpinnya tersebut.
Revaluasi aset Pertamina, kata Dwi, akan dilakukan secara bertahap. "Yang akan segera tentunya Balikpapan dan Cilacap karena kita tahun depan akan memulai proyek RDMP (refining development masterplan program) untuk di sana," katanya.
Revaluasi aset, kata Dwi, akan sejalan dengan proses pembentukan holding Pertamina. "Beberapa aset itu akan kami bikin anak perusahaan dan bersamaan dengan itu akan terjadi revaluasi aset," ujarnya.
Dwi menyatakan saat ini jajaran direksinya tengah melakukan sejumlah langkah terkait dengan rencana revaluasi tersebut. Di antaranya membuat perusahaan induk (holding) atas aset-aset berupa unit usaha yang saat ini masih tersebar.
Holding ini, kata Dwi, dilakukan untuk mempermudah pengelompokan anak usaha Pertamina berdasarkan sektor usahanya menyusul makin luasnya skala bisnis Pertamina. Dengan begitu, aset yang dimiliki induk dan anak perusahaan Pertamina akan tercatat dalam satu neraca keuangan sesuai dengan kelompoknya.
Dengan pembentukan holding ini, 22 anak usaha Pertamina yang saat ini belum dikelompokkan akan diklasifikasikan ke dalam tiga lini, yakni upstream (hulu), mainstream, dan downstream (hilir).
PINGIT ARIA