TEMPO.CO, Jakarta - Dampak pelemahan ekonomi global belum mempengaruhi kinerja maskapai Citilink Indonesia, yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia.
"Dampak pelemahan ekonomi global hampir di seluruh dunia, termasuk sektor penerbangan. Namun, sejauh ini belum berpengaruh ke Citilink secara signifikan," kata Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan di Manado, Jumat 30 Oktober 2015.
Albert mengatakan, memang sejak awal tahun secara nasional perekonomian domestik stagnan dan hal tersebut tidak bisa dihi dari. "Namun demikian, jumlah penumpang Citilink terus mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni bisa berada di atas rata-rata nasional yakni 30 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata Albert.
Pertumbuhan penumpang ini, katanya, menandakan bahwa pelemahan ekonomi global belum begitu terasa. "Citilink Indonesia percaya dengan peningkatan baik jumlah penumpang dan pendapatan lainnya, berarti Citilink memiliki keunggulan tertentu," jelasnya.
Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Citilink masih berada jauh di bawah maskapai lainnya. Tapi kali ini mampu melakukan ekspansi besar-besaran dan bisa meningkatkan profit. Untuk meningkatkan kinerja, pelayanan yang prima harus ditingkatkan lagi dan Citilink.
Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S Butarbutar mengatakan, Citilink mengangkut 6,9 juta penumpang selama Januari hingga September 2015. Jumlah ini meningkat 28,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2014 yang hanya 5,3 juta penumpang.
Benny mengatakan, sekarang Citilink mengoperasikan 34 pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 180 kursi. Citilink melayani 42 rute penerbangan domestik dan 184 frekuensi penerbangan setiap hari ke 25 kota di Indonesia dengan armada Airbus A320 terbaru.
Citilink, katanya, menempatkan kepuasan pelanggan di atas segalanya sebagai bukti keberhasilan Citilink dalam komitmennya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
ANTARA