TEMPO.CO, Jakarta - Danau Tambing diakui keindahannya oleh wisatawan Swedia.
Erikson, turis dari Swedia, menuturkan kekagumannya atas Danau Tambing di Kabupaten Poso.
"Saya baru saja kembali dari objek wisata itu," katanya di Bandara Mutiara Sis l Jufri, Palu, Jumat (23 Oktober 2015).
Dia tidak sendirian datang ke Palu, tetapi bersama tiga rekannya yang sudah lebih dahulu pulang. Mereka menginap satu malam di Wuasa, Kecamatan Lore Selatan.
Selama berada di lokasi objek wisata tersebut, mereka menikmati panorama Danau Tambing ,dan juga suara merdu berbagai jenis burung yang hidup dan berkembang biak di hutan sekitarnya.
"Kami memang hanya khusus datang untuk melihat objek wisata itu," kata dia.
Ternyata apa yang dikatakan teman-temannya dari Swedia yang pernah berkunjung ke lokasi wisata terletak di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) tersebut benar.
"Belum ada satupun objek wisata seperti Danau Tambing yang dihuni hampir semua jenis burung di dunia," katanya.
Bahkan, kata dia, banyak jenis burung yang tidak ada di daerah dan negara lain.
" Danau Tambing sangat cocok menjadi tempat penelitian dan pengamatan burung," katanya.
Menurut dia, yang perlu disediakan pihak pemerintah atau pengelola objek wisata adalah tempat penginapan.
“ Kalau tidak bisa dibangun di dalam lokasi, bisa di luar, tetapi harus dekat dengan akses jalan raya dan lokasi. Juga harus dilengkapi infranstruktur lain seperti listrik dan tidak kalah penting adalah tempat penjualan berbagai kebutuhan seperti makanan dan minuman,” kata Erikson.
Dari Kota Palu, lokasi objek wisata itu bisa naik sepeda motor atau kendaraan angkutan umum sekitar dua jam. Jaraknya sekitar 90an kilometer dari Ibu Kota Provinsi Sulteng dan lokasinya sangat dekat dengan jalan raya (jalan provinsi).