Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga CPO Terendah Enam Tahun Terakhir  

image-gnews
Perkebunan kelapa sawit dan permukiman terlihat dari udara di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, 29 April 2015. Hasil penelitian terbaru Walhi menunjukkan lahan gambut seluas 914.067 hektare hilang dalam tiga tahun selama kebijakan moratorium kehutanan di Indonesia. ANTARA/FB Anggoro
Perkebunan kelapa sawit dan permukiman terlihat dari udara di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau, 29 April 2015. Hasil penelitian terbaru Walhi menunjukkan lahan gambut seluas 914.067 hektare hilang dalam tiga tahun selama kebijakan moratorium kehutanan di Indonesia. ANTARA/FB Anggoro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- September 2015 menjadi jurang keterpurukan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) global sepanjang enam tahun terakhir. Harga rata-rata CPO sepanjang September tersungkur di US$ 526,9 per metrik ton. Harga rata-rata ini turun 2,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya di US$ 539,3 per metrik ton.

Lalu bagaimana dengan kinerja ekspor minyak sawit Indonesia? Biasanya para negara pengimpor akan berlomba mengambil kesempatan untuk membeli minyak sawit sebanyak mungkin saat harga sedang murah, tapi kenyataannya tidak terjadi.

"Volume ekspor minyak sawit Indonesia sepanjang September 2,34 juta ton atau hanya naik 11 persen dibandingkan dengan bulan lalu," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan, Senin, 12 Oktober 2015.

Fadhil menyatakan, dibanding tahun lalu, kinerja ekspor Indonesia masih tumbuh positif. Volume ekspor sejak Januari–September 2015 menunjukkan pertumbuhan 25,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2014. Kebutuhan global akan minyak sawit terus meningkat setiap tahun. "Meskipun negara tujuan utama mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi akan tetapi permintaan tetap tumbuh cukup signifikan, contohnya Cina dan India," ujarnya.

Sepanjang September ini, volume ekspor Indonesia ke Cina tercatat turun 7,5 persen atau dari 301,47 ribu ton pada Agustus lalu turun menjadi 279,89 ribu ton pada September. Secara year on year, impor minyak sawit Negeri Tirai Bambu ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Permintaan minyak sampai pada triwulan ketiga 2015 telah mencapai 2,54 juta ton atau meningkat 945,79 ribu ton (59 persen) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada September ini, India meningkatkan permintaan sangat signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India pada September tercatat sebesar 611.02 ribu ton atau meningkat 72 persen dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 355,49 ribu ton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara secara year on year, volume ekspor minyak sawit Indonesia dari Januari–September 2015 ke India sebesar 4,16 juta ton atau tumbuh 25persen dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama yaitu 3,25 juta ton. "Meningkatnya permintaan India untuk meningkatkan stok di dalam negeri di saat harga sedang murah, selain itu kebutuhan untuk industri makanan juga meningkat," kata Fadhil.

Peningkatan permintaan minyak sawit juga diikuti negara Eropa. September ini volume ekspor minyak sawit Indonesia ke Uni Eropa meningkat 41 persen atau dari 264,55 ribu ton pada Agustus meningkat menjadi 373,56 ribu ton pada September. Menurut Fadhil, meningkatnya permintaan minyak sawit dari Uni Eropa karena suplai minyak bunga matahari, rapeseed, dan canola yang berkurang sebagai akibat dari produksi yang menurun.

Sementara itu, bertolak belakang dengan negara Uni Eropa, Amerika Serikat mengurangi impor minyak sawitnya dari Indonesia pada September sebesar 46 persen atau dari 93,65 ribu ton pada Agustus menurun menjadi 50,62 ribu ton di September.

Penurunan permintaan dari AS pada September ini karena produksi kedelai yang tinggi. Fadhil menyatakan, "Jatuhnya harga kedelai meningkatkan permintaan di dalam negeri sehingga impor minyak nabati lain seperti minyak sawit berkurang."

PINGIT ARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Foto udara penyedia jasa angkutan membawa pengendara sepeda motor melewati perkebunan kelapa sawit di tepi Jalan Lintas Jambi-Suak Kandis yang terputus akibat terendam banjir luapan Sungai Kumpeh di Pulau Tigo, Muaro Jambi, Jambi, Minggu, 25 Februari 2024. Penyedia jasa mematok tarif Rp10 ribu per motor untuk penumpang umum dan Rp5 ribu per motor untuk pelajar. ANTARA/Wahdi Septiawan
Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.


GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

Ketua Umum Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Eddy Martono. Tempo/Amelia Rahima Sari.
GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.


Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

5 hari lalu

Shutterstock.
Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.


Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

17 Januari 2024

Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

TPN Ganjar Mahfud menyebut, Ganjar-Mahfud bakal membentuk lembaga setara kementerian yang khusus mengurusi permasalahan sawit di Indonesia.


Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

22 November 2023

Sunarno, 49 tahun, menurunkan tandan buah segar kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Kini, pemerintah melarang ekspor untuk semua produk crude palm oil, red palm oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil. REUTERS/Willy Kurniawan
Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

Gapki mencatat total ekspor olahan sawit di September mengalami kenaikan sebesar 29,9 persen menjadi 2.693 ribu ton dari 2.073 ribu ton di Agustus.


Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

5 November 2023

Minyak sawit adalah komoditas penyumbang devisa terbesar yang mencapai US$ 22,9 miliar, dikatakan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono.
Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) prediksi produksi sawit tahun ini akan naik.


Gapki Optimistis Sambut Peluang Industri Sawit Tahun Depan

2 November 2023

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyelenggarakan acara Konferensi Kelapa Sawit Indonesia ke-19 atau IPOC 2023 di Bali International Convention Center, Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023. Cr: GAPKI
Gapki Optimistis Sambut Peluang Industri Sawit Tahun Depan

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, mengatakan para pelaku usaha sawit optimistis menyambut peluang pada 2024.


Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Lahan perkebunan Sawit  di Gane Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Selasa 23 Januari 2023. (FOTO/Budhy Nurgianto)
Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.


Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

2 November 2023

Sambutan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono, dalam acara IPOC 2023 di Westin Resort, Nusa Dua, Bali, Kamis, 2 November 2023. Cr: GAPKI
Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan kinerja industri kelapa sawit tahun ini tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Begini penjelasan lengkapnya


Gapki Kembali Gelar IPOC Besok, Ini Isu yang Akan Dibahas

1 November 2023

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono ketika ditemui di Auditorium Kementerian Perdagangan pada Selasa, 1 Agustus 2023. TEMPO/Riri Rahayu.
Gapki Kembali Gelar IPOC Besok, Ini Isu yang Akan Dibahas

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) akan menggelar 19th Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook atau IPOC 2023.