TEMPO.CO , Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan membangun tiga kilang baru untuk memenuhi pasokan Premium. Vice President for Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan masalah yang mendasar saat ini terkait dengan energi adalah ketergantungan Indonesia yang masih cukup tinggi terhadap bahan bakar minyak impor.
“Bagaimana mengurangi ketergantungan itu? Caranya, kita harus memecah empat produksi Premium di kilang-kilang yang ada. Intinya, refinery development masterplan dan membangun 2-3 kilang baru,” kata Wianda saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Minggu, 11 Oktober 2015.
Wianda menjelaskan, tiga kilang baru itu, salah satunya, akan dibangun di Bontang. Alasannya, lahan yang berada di Bontang sudah milik Pertamina dan masuk area kilang bontang.
Namun, untuk dua kilang lainnya, ia belum bisa memberi tahu di mana akan dibangun. Selain sedang menimbang dari sisi kebutuhan, Pertamina perlu berhati-hati dalam menyampaikan posisi kilang. “Karena bisa membuat spekulasi kalau lahannya belum dimiliki Pertamina,” katanya.
Untuk pembangunan kilang baru tersebut, Wianda mengatakan, Pertamina masih menunggu peraturan presiden. Perpres tersebut dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan kilang. Biasanya pembangunan kilang baru memakan waktu 7-8 tahun.
“Kami menginginkan pembangunan menjadi 5 tahun dan percepatan butuh payung hukum. Sehingga ada kementerian yang dari awal ikut di sana kemudian juga ikut dalam merumuskan. Jadi semua bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
INGE KLARA SAFITRI