TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengapresiasi Paket Kebijakan Ekonomi III yang diumumkan pemerintah kemarin. Meski begitu, menurut dia, kebijakan tersebut belum signifikan apabila dikaitkan dengan daya beli masyarakat.
"Kami sangat menghargai paket kebijakan ini, tapi belum cespleng. Akan lebih baik apabila kebijakan tersebut dapat menguatkan daya beli masyarakat," kata Agus saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 8 Oktober 2015.
PENGAKUAN ANGGITA SARI
Kepergok Setelah Layani Tamu, Model Anggita Sari Merasa Dijebak
Berhenti Jual Diri, Model Anggita Sari Ingin Kerja Kantoran
Agus berpendapat kebijakan ekonomi seharusnya berpihak kepada kepentingan masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah. Sebab, meski ada pengurangan harga bahan bakar, masyarakat tidak memiliki daya beli yang cukup.
Ia membandingkan itu dengan terobosan pemerintah di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk mendorong daya beli masyarakat, pemerintah menerbitkan kebijakan pemberian bantuan tunai kepada masyarakat menengah ke bawah.
"Ada Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), jaminan kesehatan, yang sebaiknya tetap digelontorkan seperti dulu, sehingga bisa menguatkan daya beli masyarakat," kata politikus Fraksi Demokrat ini.
BERITA MENARIK
Cerita Pramugari Raup Rp 14 Miliar Hasil Melacur di Pesawat
Farhat Abbas Dibully: Mana Ada yang Tahan Hidup Sama Abang!
Kemarin pemerintah mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi III di Istana Negara. Dalam pengumuman tersebut, salah satu kebijakan yang disampaikan adalah mengenai penurunan harga dari beberapa jenis Bahan Bakar Minyak. (Lihat video Rupiah Menguat, Angin Segar Bagi Investor Asing, Peningkatan Daya Beli Masyarakat Jadi Fokus Kebijakan Ekonomi Jilid III, Industri Kecil yang Terdampak Akibat Melemahnya Rupiah)
Untuk jenis solar, baik subsidi maupun non-subsidi, harganya turun Rp 200 per liter menjadi Rp 6.700 per liter. Kebijakan penurunan harga ini berlaku mulai 10 Oktober 2015. Harga Pertalite juga turun Rp 100 menjadi Rp 8.300 per liter mulai 1 Oktober 2015. Begitu pula dengan Pertamax yang saat ini dijual Rp 9.000 alias turun Rp 250 per liter.
Pada September lalu pemerintahan Joko Widodo juga telah menurunkan harga LPG 12 kilogram sebanyak 4,72 persen. Jika sebelumnya harga jualnya Rp 141 ribu per tabung, kini menjadi Rp 134,3 ribu per tabung.
DESTRIANITA K.
BACA JUGA
Monyet Bersin dan Ikan Berjalan Bikin Heboh Ilmuwan
Ooops, Ini Anak Kerbau tapi Berbadan Buaya