Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suplai Ayam Berlimpah, Harga Tetap Tinggi, Ada Mafia?

image-gnews
Pasca Mogok Berjualan, Harga Daging Ayam Masih Tinggi
Pasca Mogok Berjualan, Harga Daging Ayam Masih Tinggi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Perhimpunan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Jabar, Herry Dermawan mengeluhkan rendahnya harga jual ayam dari peternak. “Harga ayam di peternak turun terus, hari ini Rp 12 ribu per ekor,” kata dia pada Tempo, Rabu, 16 September 2015.

Herry mengatakan, dengan harga ayam di peternak Rp 12 ribu per ekor, seharusnya harga daging ayam di pasar berkisar Rp 22 ribu. “Tapi kita lihat di pasar harga tidak turun, ada yang menjual Rp 30 ribu per kilogram,” kata dia. “Harga yang rendah ini, kerugian peternak, tidak dinikmati konsumen. Hanya dinikmati pedagang,” kata dia.

Menurut Herry, anjloknya harga ayam peternak disebabkan suplai berlebih. “Waktu harga tinggi, pemerintah turun tangan dengan operasi pasar menghimbau harga turun. Sekarang harga ayam di peternak turun, pemerintah kok kesannya diam saja,” kata dia.

Herry mengaku, sudah mendengar kesepakatan antara perusahaan pembibitan ayam dengan pemerintah untuk memusnahkan indukan ayam dan tidak menetaskan telur untuk menekan suplai berlebih DOC atau bibit ayam. Hanya dia meragukan teknisnya kendati cara itu dinilainya pas untuk menekan suplai berlebih bibit ayam. “Itu pas. Cuman apa bisa dilaksanakan dengan baik dan jujur,” kata dia.

Menurut Herry, cara itu bukan solusi jangka pendek. Dia beralasan, pemusnahan indukan dan pengurangan telur tetasan baru terasa efeknya paling cepat delapan minggu. “Dari telur menjadi DOC butuh waktu tiga minggu, dari DOC dipelihara menjadi ayam lima minggu. Jadi delapan minggu lagi baru ada dampaknya. Artinya selama delapan minggu lagi peternak masih rugi,” kata dia.

Herry menuding, kondisi oversuply ayam itu diakibatkan kepemilikan ayam saat ini 80 persennya ada di tangan perusahaan raksasa. “Pemerintah menelusuri mafia sapi, kita sambut hangat, dan rencananya akan menginvestigasi juga mafia ayam. Saya sebagai peternak menyambut baik, bahkan kalua diperlukan mau membantu,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mebenarkan anjloknya harga ayam di peternak. “Ini permainan apa lagi saya juga bingung. Sementara di pasar ada yang menjual Rp 30 ribu per kilogram,” kata dia di Bandung, Rabu, 16 September 2015.

Doddy membenarkan adanya kesepakatan antara Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan perusahaan pemasok bibit ayam untuk memusnahkan indukan untuk menekan suplay ayam berlebih di pasar. “Untuk menekan produk DOC supaya tidak oversuplay,” kata dia.

Hanya saja keputusan itu tidak melibatkan daerah. “Kalau akhirnya untuk stabilisasi harga DOC, pakan, sampai dagingnya itu kita terima kalau arahnya stabilisasi harga terutama harga daging ayam,” kata Doddy.

Pencatatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat untuk harga daging ayam di lima pasar tradisional di Kota Bandung mendapati harganya berkisar Rp 28 ribu per kilogram hingga Rp 30 ribu per kilogram. Harga daging ayam terus turun setelah sebulan sepannjang Agustus harganya sempat melambung hingga Rp 40 ribu per kilogram. Saat harga tinggi di Bulan Agustus, pedagang pasar sempat mogok jualan selama tiga hari sejak tanggal 20 Agustus 2015.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

2 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung atau Pendopo (bandung.go.id)
Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.


Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

10 hari lalu

Sebagian ruas Jalan Braga dan Naripan ditutup, di Bandung, Jawa Barat, 29 Maret 2020. Penutupan sejumlah ruas jalan di Bandung ini sebagai upaya untuk memutus penyebaran virus Corona. TEMPO/Prima Mulia
Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.


Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

10 hari lalu

Gedung Majestic bekas bioskop di zaman Belanda di Jalan Braga pendek Kota Bandung. Foto: ANWAR SISWADI
Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.


Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

18 hari lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

28 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

33 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

38 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

11 Maret 2024

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?