TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita mengatakan tempat penampungan sementara (TPS) menjadi salah satu peyebab lamanya proses bongkar-muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Semakin lama kontainer menumpuk, kian banyak keuntungan yang diraih TPS. "Perusahaan TPS akan mendapat pemasukan yang besar bila kontainer makin lama menumpuk di area TPS," katanya dalam pesan pendek kepada Tempo, Ahad, 13 September 2015.
Menurut Zaldy, keberadaan TPS-TPS di Pelabuhan Tanjung Priok tidak dioperasikan oleh Pelindo II. Ini berbeda dengan operasi TPS di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang dikelola Pelindo III. TPS yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok dikelola swasta dengan sistem bagi hasil dengan Pelindo II. Hal ini membuat banyak konflik kepentingan dari TPS yang mempengaruhi lamanya dwelling time. (Lihat Video Rizal Ramli : Izin Dwelling Time Tidak Masuk Akal, Daftar 'Kepret' Rizal Ramli dari Garuda hingga Pertamina, Pernyataan Kontroversial Rizal Ramli yang Serang Jokowi)
Peran TPS tersebut, kata Zaldy, adalah mengelola tempat timbun sementara sebelum kontainer diperiksa pihak Bea-Cukai. Mereka juga berperan dalam memindahkan kontainer dari container yard (CY) ke lini 1 dan memuat kontainer ke truk untuk keluar setelah diperiksa Bea-Cukai.
Berita Menarik:
TERUNGKAP: Pembunuh Ustad di Bogor Adalah Pacar Gelap Istri
Wajah Ayudia Bing Slamet Nikahi Ditto: Ayo, Pertanda Apa?
Menurut Zaldy, seharusnya Pelindo II mengikuti pola yang dipakai Pelindo III di Teluk Lamong di mana TPS baru ada di lini 2. "Oknum-oknum di TPS banyak yang bermain untuk mendapatkan uang tambahan bila pemilik barang ingin kontainernya cepat keluar."
Zaldy mengatakan perusahaan-perusahaan TPS adalah rekanan-rekanan Pelindo II. "Perlu diinvestigasi hubungan antara pemilik TPS dan petinggi di Pelindo II," katanya.
Deputi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono sebelumnya mengatakan keberadaan TPS merupakan salah satu penyebab waktu sandar kapal di Tanjung Priok menjadi lama. Penanganan kasus dwelling time hingga kini masih terus dilakukan Polda Metro Jaya. Di sisi lain, Komisi BUMN DPR akan membentuk panitia kerja untuk menelisik persoalan-persoalan yang terjadi di Pelindo II.
AMIRULLAH
Berita Menarik:
Geger, Wanita tanpa Baju Beraksi di Muka Imam Diskusi Islam
Ayah Ini Membunuh dan Minum Darah Putrinya Agar Kaya