TEMPO.CO, Jakarta-PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memulai pengembangan kawasan Boom Marina Banyuwangi pada Sabtu kemarin,12 September 2015. Dermaga itu merupakan dermaga fasilitas pendukung untuk yacht atau kapal pesiar ringan.
Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto mengatakan pengembangan marina di Pantai Boom Banyuwangi tersebut akan terintegrasi dengan Pelabuhan Benoa di Bali dan Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ke depan, akan dihubungkan ke lokasi lain yang potensial, seperti Karimunjawa, Lombok, dan Tenau Kupang.
“Pengembangan infrastruktur wisata bahari yang terintegrasi akan mengoptimalkan potensi rute pelayaran di Indonesia," kata Djarwo dalam keterangan tertulis, Ahad, 13 September 2015.
Menurut Djarwo, kawasan marina tak hanya menguntungkan bagi pengelola namun juga memantik pengembangan kawasan dan kreativitas warga dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Pengembangan kawasan itu juga seiring dengan promosi destinasi wisata Banyuwangi seperti blue fire di Kawah Ijen, kite surfing di Pulau Tabuhan, ombak Pantai Plengkung, kearifan budaya Osing, alam Alas Purwo, dan aneka destinasi lainnya.
“Ini komitmen korporasi mengembangkan wisata bahari Nusantara”, kata Djarwo.
Kawasan Boom Marina Banyuwangi akan dibangun di area seluas 44,2 hektar dengan konsep berbasis kearifan lokal dan ramah lingkungan. Kompleks marina modern yang dibangun akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti zona marina, zona residensial, dan zona rekreasi.
“Boom Marina Banyuwangi diharapkan menjadi bagian dari jaringan marina dunia sekaligus untuk mempromosikan wisata bahari Indonesia di dunia internasional”, ujarnya.
Pada tahun ini, Pelindo III telah menyelenggarakan Fremantle to Indonesia Yacht Race dan Rally yang berlayar dari Australia dan finish di Pelabuhan Benoa Bali. Boom Marina Banyuwangi direncanakan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2017 dan menjadi tuan rumah event yang sama.
Sejumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo III sudah rutin disandari kapal pesiar (cruise) internasional, di antaranya yaitu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Di Kalimantan ada Pelabuhan Banjarmasin dan Pelabuhan Kumai. Serta tentunya pada gugusan Kepulauan Sunda Kecil atau Kepulauan Nusa Tenggara yaitu Pelabuhan Benoa Bali, Pelabuhan Lembar Lombok, hingga Pelabuan Tenau Kupang.
Kunjungan kapal pesiar dilingkungan kerja Pelindo III dalam beberapa tahun terakhir diklaim menunjukkan tren positif. Sepanjang semester satu tahun 2015 tercatat kunjungan penumpang kapal pesiar yang singgah melalui pelabuhan diwilayah kerja Pelindo III sebanyak 67.015 turis mancanegara atau meningkat 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 56.272 turis. Sedangkan realisasi jumlah kapal pesiar tahun 2014 sendiri tercatat sebanyak 126 unit dengan berat kapal mencapai 4.725.008 Gross Tonnage (GT) dan membawa penumpang sebanyak 84.827 orang.
KHAIRUL ANAM