TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon sempat mengungkapkan mengenai kegiatan investasi pengusaha Donald J. Trump di Indonesia. "Kami pikir kami menyukainya karena ia telah melakukan investasi di Indonesia. Dia memiliki proyek di Bali dan di Jawa Barat, karena ia merupakan teman dari Indonesia," ujarnya pada Business Insider.
Hal ini dikatakannya menanggapi pertanyaan Trump pada Rabu, 2 September 2015, dalam kampanyenya sebagai bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik di New York. "Apakah orang Indonesia menyukai saya?" ujar Trump. Hal ini lantas diiyakan Setya Novanto. "Ya, sangat," tuturnya.
Donald Trump memang telah meneken kerja sama dengan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo terkait dengan pembangunan hotel di Bali pada 14 Agustus 2015. Kerja sama antara MNC dan Trump Hotel Collection membuat Indonesia menjadi lokasi Trump Hotel Collection pertama di Asia.
Wakil Presiden Eksekutif Pengembangan dan Akuisisi The Trump Organization Donald Trump Jr. mengatakan Bali dipilih sebagai lokasi Trump Hotel Collection karena merupakan salah satu destinasi favorit dunia. Dengan adanya kerja sama ini, pihaknya merasa terhormat karena bisa melebarkan sayap bisnisnya di Asia.
Ihwal ini, Hary Tanoesoedibjo, seperti dikutip Prnewswire, menuturkan sangat senang bekerja sama dengan label Trump. Dengan pengalaman MNC dan Trump Hotel Collection sebagai pengembang hotel kelas dunia, Hary merasa bersemangat untuk mengembangkan resor terbesar yang terintegrasi dengan kebutuhan gaya hidup di Bali.
Donald J. Trump merupakan sosok kontroversial. Di Amerika, dia dikenal sebagai pengusaha properti dan kasino. Dia juga penyelenggara kontes kecantikan Miss Universe dan Miss USA.
Di Indonesia, pertemuannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon pada awal September ini sedang disorot. Kehadiran Setya Novanto dalam kampanye Trump di AS dianggap melanggar kode etik anggota DPR.
Selain itu, kunjungan ini ditengarai sebagai bentuk pemborosan anggaran. "Ini bentuk pemborosan negara. Fitra akan menagih akuntabilitas anggaran ini setelah mereka pulang," tutur Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto.
MAWARDAH NUD HANIFIYANI | STRAIT TIMES | PRNEWSWIRE