TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, melakukan kunjungan kerja ke Norwegia dalam rangka meningkatkan kualitas perikanan dan kerja sama perikanan Indonesia, sejak Senin lalu hingga Jumat ini, 21 Agustus 2015.
Rangkaian kegiatan kunjungan kerja Menteri Susi dilakukan di dua kota di Norwegia, yaitu Trondheim dan Oslo, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Ekonomi KBRI Oslo, Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Kamis.
Selama rangkaian kegiatan, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia didampingi oleh Duta Besar RI untuk Norwegia, Yuwono A. Putranto; Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto; dan Ketua Satgas IUUF, Mas Achmad Santosa.
Kegiatan Menteri Susi di Trondheim diawali dengan pertemuan bilateral dengan Menteri Perikanan Norwegia, Elisabeth Aspaker. Dalam pertemuan tersebut kedua Menteri pihak sepakat untuk mengembangkan kerja sama Aquaculture, Sustainable Fisheries dan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF) / Kejahatan Perikanan.
Disepakati pula upaya-upaya untuk lebih meningkatkan perdagangan ikan kedua negara. Menteri Aspaker menyatakan Indonesia perlu memanfaatkan fasilitas impor berupa bebas tarif nol persen untuk produk perikanan yang masuk ke Norwegia.
Dimensi kejahatan dalam IUUF sangat luas, termasuk melibatkan kejahatan perdagangan manusia. Untuk itu, pertemuan juga menyepakati kolaborasi kedua negara dalam mengatasi masalah ini ini.
Pertemuan juga membahas mengenai usulan pembentukan Forum Konsultasi Bilateral di bidang perikanan yang merupakan tindak lanjut hasil pertemuan antara Menlu RI, Retno Marsudi dengan Menlu Norwegia, Borge Brende dalam pertemuan pertama Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral RI-Norwegia di Oslo, Juni lalu.
Aspaker menyatakan Norwegia siap membangun kerja sama perikanan dengan Indonesia yang dipandangnya sebagai mitra yang penting di bidang perikanan, baik itu secara bilateral maupun dalam forum multilateral.
Selanjutnya: Jadi pembicara seminar