TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys mengatakan untuk membangun jaringan 4G LTE Advanced perusahaan menganggarkan dana sekitar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun dengan kurs Rp 13.800 per dolar. "Sumber dananya dari pinjaman dan credit vendor," kata Merza di sela-sela peluncuran layanan nasional 4G LTE-Advaced di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2015.
Ada dua vendor teknologi yang digunakan Smartfren yaitu Nokia untuk kawasan Indonesia bagian barat dan ZTE untuk kawasan Indonesia timur.
Hari ini, PT Smartfren Teleco mengumumkan peluncuran layanan telekomunikasi seluler berbasis 4G LTE-Advanced. Layanan jaringan Smartfren ini bakal bisa digunakan oleh gadget dari pihak ke tiga dan tidak hanya dari gadget besutan Smartfren yaitu Andromax 4G LTE. Pada kuartal ketiga nanti ada produk dari Hisense dan kuartal keempat nanti bakal muncul banyak produk dari berbagai manufaktur.
Menurut Merza, pembelian procurement ini menggunakan mata uang dolar sehingga akan terkena pengaruh jika terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar. "Mereka maunya dibayar dalam dolar," kata Merza saat ditanya apakah ZTE, yang merupakan perusahaan asal Cina, bersedia jika dibayar dalam mata uang yuan.
Vimal Kanagalingam, Senior Manager Project Management Office ZTE, mengatakan jaringan yang dibangun Smartfren secara nasional untuk melayani sekitar 12 juta pengguna. "ZTE kebagian untuk membangun jaringan untuk sekitar 5 juta pengguna," kata dia.
Niko Steffanus Sutikno, Head of Marketing & Communication Nokia mengatakan teknologi yang dibangun Nokia merupakan teknologi 4G LTE Advanced. Ini artinya, teknologi ini memiliki kelebihan dibandingkan teknologi 4G LTE biasa.
"Jadi ada kemampuan carrier aggregation yang membuaat jaringan mampu melayani transfer data lebih banyak dan andal," kata Niko.
Merza menambahkan Smartfren akan mengarahkan para pengguna jaringn CDMA di frekuensi 1900 Megahertz untuk beralih menggunakan jaringan 4G LTE di 2300 Megahertz. "Ini akan dilakukan secara bertahap karena Smartfren tidak bisa memaksa," kata dia. Saat ini ada sekitar 12-14 juta pengguna yang masih menggunakan jaringan CDMA.
Merza juga menambahkan perusahaan akan terus menambah cakupan jaringan 4G LTE Advanced agar semakin banyak calon konsumen yang bisa dilayani. "Pengguna bisa menikmati berbagai layanan multimedia dengan lancar dan nikmat," kata Merza.
BUDI RIZA