TEMPO.CO, Semarang - External Relation Manager PT Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta Robert M.V. Dumatubun mengatakan konsumsi bahan bakar Pertalite terus meningkat. “Per 18 Agustus 2015, konsumsinya meningkat menjadi 66,1 kiloliter,” ucap Robert, Rabu, 19 Agustus 2015.
Menurut Robert, sejak Pertalite diluncurkan untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY pada 14 Agustus lalu, SPBU yang menjual bahan bakar minyak jenis itu semakin bertambah. PT Pertamina, ujar dia, akan terus menambah layanan penjualan Pertalite di 59 SPBU pada 1 September mendatang. Sejak dilepas ke pasar pada 14 Agustus lalu, distribusi penjualan Pertalite masih dilakukan bertahap, dari 18 SPBU pada 14 Agustus menjadi 26 SPBU tanggal 18 Agustus 2015.
Robert menuturkan saat ini Pertalite masih dijual dengan harga Rp 8.400 per liter. Saat ini, ucap dia, masih merupakan masa promo dan uji pasar. PT Pertamina akan terus memantau animo masyarakat dalam penggunaan BBM jenis baru tersebut.
Target penjualan Pertalite saat ini masih terbilang kecil bila dibanding BBM jenis lain, seperti Premium yang mencapai 9.000 kiloliter dan Pertamax 1.000 kiloliter. “Namanya juga uji coba pasar, targetnya tak banyak-banyak,” ujar Robert.
Ketua DPD Hiswana Migas Jateng-DIY Pramudya Hidayat Setyawan mengatakan penjualan Pertalite menunjukkan ada peningkatan. “Penjualannya lebih tinggi dibanding Pertamax, tapi datanya belum kami cek,” tutur Pramudya.
Saat ini baru ada tiga SPBU di Semarang yang menjual Pertalite. Ditargetkan, pada akhir bulan nanti, terdapat 14 SPBU di Kota Semarang yang menjual BBM jenis itu. Menurut dia, penjualan Pertalite masih dilakukan oleh SPBU milik PT Pertamina. Menurut Pramudya, pengguna BBM beroktan (RON) 90 itu adalah konsumen yang tadinya menggunakan Pertamax.
EDI FAISOL