TEMPO.CO, Tembagapura – PT Freeport Indonesia punya cara tersendiri untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70. Perusahaan tambang yang renegosiasinya dengan pemerintah tak kunjung rampung ini menggelar dua upacara sekaligus di lokasi tambangnya yang berada di Tembagapura, Papua.
“Salah satunya kami adakan di lokasi tambang bawah tanah kami,” ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsuddin, Minggu 16 Agustus 2015.
Upacara bendera di area tambang bawah tanah ini rencananya dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat. Para pegawai dan jajaran direksi Freeport berkumpul di area tambang Deep Mill Level Zone (DMLZ) yang kedalamannya sekitar 1,4 kilometer di bawah permukaan tanah. Untuk mencapai area tambang tersebut, para pegawai dan peserta upacara harus menelusuri terowongan sepanjang 7,5 kilometer yang dibangun dengan menembus gunung.
Tambang DMLZ adalah salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia. Selain DMLZ, Freeport juga memiliki tambang bawah tanah lainnya seperti Grasberg Block Cave, Kucing Liar, dan Big Gossan. Ditambah tambang Deep Ore Zone yang telah berproduksi terlebih dulu. Cadangan mineral di tambang-tambang bawah tanah tersebut diperkirakan mencapai 2,3 miliar ton.
Setiap hari setidaknya ada ribuan orang yang bekerja di tambang-tambang bawah tanah itu. Oleh sebab itu, fasilitas untuk para pekerja tambang di bawah tanah tidak kalah dengan yang berada di permukaan. Ada tempat makan prasmanan, klinik, masjid, gereja, hingga ruang gawat darurat yang bisa menampung hingga 300 orang pekerja dengan stok makanan yang cukup untuk bertahan selama tiga hari jika terjadi resiko pekerjaan tambang.
“Jadi tidak adil kalau upacara hanya di atas, sementara kawan-kawan yang dibawah tidak bisa ikutan,” kata Maroef.
Baca: 70 Tahun Indonesia Merdeka, Jungle Land Bagi 70 Tiket Gratis
Simak juga: 130 Koruptor Sulawesi Selatan Diusulkan Dapat Remisi
GUSTIDA BUDIARTIE