TEMPO.CO , Jakarta: Badan Koordinasi Penanaman Modal sangat optimistis target investasi senilai Rp 519 triliun pada tahun 2015 ini akan tercapai. Keyakinan didasari oleh rekam jejak realisasi investasi hingga saat ini yang diklaim memuaskan.
Pada periode kuartal satu lalu, BKPM mencatat ada Rp 124,6 triliun realisasi investasi. "Semester satu ini, 50 persen dari Rp 519 triliun kami dapat," ujar Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2015. Namun, Azhar enggan menyebutkan angka pasti karena akan menjadi bahan presentasi BKPM senin mendatang.
Baca Juga:
Sebagai referensi, Kepala BKPM Franky Sibarani merujuk pada komitmen investasi yang sudah diutarakan para investor. "Ada Rp 721,9 triliun yang sudah berkomitmen," ujar Franky di tempat yang sama.
Franky menjabarkan komitmen terdiri Rp 532,7 triliun dari penanam modal asing dan Rp 189,2 triliun dari penanam modal dalam negeri. "Menyaring sebesar-besarnya persentase minat investasi, menjadi tantangan tersendiri bagi BKPM," katanya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan tingginya komitmen investasi tersebut menjadi bukti iklim investasi Indonesia cukup menarik. "Ini menjadi gambaran yang tak kalah penting dari hasil realisasi investasi," kata Bambang.
Bambang mengatakan akan memberlakukan beberapa kebijakan insentif pajak dan fiskal untuk menjaring realisasi investasi. Selain tax allowance, Kemenkeu akan segera menerbitkan beberapa peraturan menteri keuangan dan peraturan pemerintah.
Insentif tersebut adalah tax holiday, kebijakan fiskal khusus untuk kewasan ekonomi khusus, dan revisi aturan gudang penyimpanan berikat. "Untuk yang PMK akan segera terealisasi sedangkan revisi gudang penyimpanan berikat masih membutuhkan waktu karena perlu keselarasan antar lembaga," ujar Bambang.
ANDI RUSLI