TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham hari ini diprediksi akan fokus menyoroti utang Yunani yang sudah jatuh tempo. Analis Reza Priyambada menilai kisruh pembayaran utang Yunani ikut menular ke pasar saham Asia dan berlanjut ke indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasilnya, IHSG tidak mampu bertahan di zona positifnya.
Reza mengatakan IHSG berpotensi mengalami pelemahan lagi. "Pelemahan bisa berlanjut jika tidak diimbangi oleh aksi beli," kata analis dari NH Korindo Securities Indonesia itu dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 30 Juni 2015. Menurut dia, sentimen yang mewarnai laju IHSG saat ini lebih banyak negatif dibandingkan positifnya.
Kalau pun ada sentimen positif hanya dijadikan ajang profit taking sehingga penguatan yang terjadi hanya sesaat. Reza melanjutkan, situasi dalam negeri pun kurang memberikan sentimen positif terhadap pasar.
Wacana pergantian menteri di kabinet Presiden Joko Widodo membuat pelaku pasar kecewa sehingga lebih memilih pergi dari pasar. "Pengaruh masalah utang Yunani diperkirakan akan lebih besar dari sentimen lokal," ucap Reza. Potensi pelemahan pun tampaknya bisa berlanjut.
Kemarin, IHSG di BEI ditutup melemah 40,42 poin 0,82 persen menjadi 4.882,57. Pada perdagangan hari ini, Reza memprediksi, IHSG akan berada pada rentang support 4844-4865 dan resisten di level 4895-4916. "Kami berharap laju IHSG dapat bergerak positif," kata Reza.
ADITYA BUDIMAN