TEMPO.CO, Jakarta - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir stagnan pada sesi I, seiring minimnya sentimen serta menipisnya transaksi perdagangan sepanjang Kamis siang ini, 18 Juni 2015.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, setelah keputusan The Fed—bank sentral Amerika Serikat, yang tidak mengubah suku bunga acuannya, pasar yang akhirnya kembali minim sentimen membatasi aktivitas perdagangannya.
“Kepastian The Fed datang, aktivitas bullish justru berhenti,” kata Satrio.
Akibatnya, investor yang memilih menunggu hadirnya sinyal baru praktis hanya melanjutkan posisi wait and see.
Satrio mensinyalir investor juga menantikan kepastian kebijakan kredit usaha rakyat (KUR) yang baru. Bunga KUR yang diwacanakan bakal turun menjadi 12 persen pada Juni ini membuat investor kembali berhati-hati mengakumulasi saham-saham perbankan. “Entah karena kemarin sore pemerintah umumkan kebijakan KUR, saham-saham perbankan hari ini lemas.”
Meski sempat naik ke level 4.964,41, IHSG ditutup stagnan pada level 4.945,38. Saham perbankan kembali menjadi penekan indeks. Saham BBRI turun 0,9 persen ke level Rp 10.900 per lembar saham, sementara BBNI jatuh 1,8 persen menjadi Rp 5.550 per lembar saham.
Nilai transaksi perdagangan tercatat hanya sebesar Rp 1,841 triliun, dengan volume sebanyak 2.859 lembar saham dan frekuensi 97.376 kali. Investor asing membukukan penjualan bersih tipis senilai Rp 1 miliar.
MEGEL