TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago, nampaknya harus kecewa meskipun wacana restrukturisasi lembaganya gol. Musababnya, permohonan adanya wakil menteri yang mendampinginya tidak akan menjadi kenyataan.
"Sudah tidak mungkin, usulan itu ditolak presiden," ujar Andrinof di kantornya, Kamis, 11 Juni 2015. Posisi wakil, menurutnya, sangat penting dalam membantu kerja Menteri Bappenas yang sangat padat.
Andrinof menambahkan sangat membutuhkan seseorang yang dapat mewakilinya. Dia beralasan, undangan rapat dan koordinasi yang harus didatanginya sangat banyak.
"Bappenas adalah kementerian yang paling banyak diundang dalam rapat-rapat terbatas dan tingkat tinggi," ujarnya. Bappenas juga , sering kedatangan tamu-tamu penting multinasional . Direktur Asian Development Bank, kata Andrinof, sering mengunjunginya untuk membicarakan pembiayaan infrastruktur.
Karena itu, Andrinof berharap presiden dapat menerima usulan yang mengizinkan dirinya mengutus orang-- eselon satu-- untuk mewakili dirinya menghadiri rapat terbatas ataupun menerima tamu penting. "Saya akan ajukan bukannya tak ingin kerja, tapi agar bisa meng-cover semua pekerjaan," kata dia.
ANDI RUSLI