TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Kota Bandung telah menyeleksi jumlah investor yang mengajukan untuk mengerjakan monorel di Bandung. Saat ini sudah terdapat lima investor yang bersaing untuk mengerjakan megaproyek Bandung tersebut.
“Soal monorel juga menjadi pembahasan barusan,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan, saat ditemui setelah rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin, 18 Mei 2015. Kelima investor itu berasal dari Singapura, Korea, dan tiga investor dalam negeri.
Kelima investor ini lolos karena dinilai memiliki tingkat kelayakan yang tinggi. Tak hanya itu, kelima investor juga menawarkan waktu pengerjaan yang cepat dengan harga yang bersaing. “Program Dinas Perhubungan ini paling mahal, sehingga kami harus hati-hati. Kalau ada kelanjutannya segera saya umumkan. Mudah-mudahan segera membahas perencanaan detail,” ujar dia.
Emil mengatakan Pemkot Bandung tak berani menjanjikan waktu selesainya proyek tersebut. Menurut dia, mekanisme pelaksanaan dan keinginan investor kadang tak sejalan, sehingga pemerintah dan investor memerlukan lebih banyak waktu untuk membahas proyek ini.
Sebelumnya, Emil memprediksi pembangunan monorel di Kota Bandung akan dimulai pada 2016. “Rencananya pembangunan monorel tersebut akan dilakukan dua pengerjaan berbeda, yakni pembangunan di tingkat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung,” ujar dia.
Pembangunan monorel yang dilakukan tingkat Pemprov, kata dia, dikhususkan untuk transportasi lintas yang menghubungkan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Jatinangor. "Sementara nanti saya akan tetap fokus untuk Kota Bandungnya saja,” kata Emil
Emil menjelaskan pada 2016 pembangunan satu jalur monorel dapat segera beroperasi. Pilihan satu jalur tersebut di antaranya ialah Jalan Soekarno Hatta Barat.
PERSIANA GALIH